Manajemen Lalu Lintas untuk Simpang Pasar Krempyeng Kabupaten Bojonegoro
Main Author: | Syamsudin, Oskar |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2014
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/157408/ |
Daftar Isi:
- Kabupaten Bojonegoro merupakan kabupaten yang dilintasi oleh jalur pantura (pantai utara) dan merupakan daerah dengan lalulintas yang sangat padat. Kepadatan volume lalu lintas di dalam kota terjadi di Simpang Krempyeng. Simpang Krempyeng sendiri merupakan simpang bersinyal empat lengan, kepadatan dan kecelakaan dikarenakan banyaknya kendaraan besar yang melewati jalur ini untuk mendistribusikan barang atau jasa di berbagai daerah di Pulau Jawa. Oleh karena itu Kemacetan dan kecelakaan lalu lintas merupakan hal yang sering terjadi terutama dengan adanya pengerjaan jalur kereta api. Truk besar pembawa material sangat banyak sekali masuk keluar Kabupaten Bojonegoro yang menyebabkan berpeluangnya kemacetan serta kecelakaan akibat terganggunya para pengendara motor karena sisa bahan material yang berjatuhan dijalan raya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui manajemen lalu lintas untuk simpang Pasar Krempyeng Kabupaten Bojonegoro. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Penilaian dan analisis dengan menggunakan data primer yaitu quisoner yang diisi oleh responden sedangkan untuk data sekunder didapatkan melalui metode studi pustaka yaitu suatu teknik pengumpulan data dengan cara menelaah berbagai buku dan artikel, jurnal serta laporan yang dapat dijadikan sebagai pedoman untuk meletakkan landasan teoritis untuk Jumlah Surveyor dalam penelitian ini melibatkan 25 orang surveyor selama 12 jam. Dari hasil penelitian didapatkan jam puncak pada hari kamis sore jam 14.05-15.05 di mana terdapat volume kendaraan sebesar 684,9 smp/jam dari arah timur. Kapasitas Simpang Krempyeng adalah 2355,26 smp/jam pada bagian timur, 1483,39 smp/jam pada bagian selatan, dan 1605,3 smp/jam pada bagian barat. Derajat kejenuhan pada satu sisi simpang mencapai 0,29. Di mana menurut Tamin angka 0,33 sudah termasuk pada kelas B. Simpang Krempyeng merupakan salah satu simpang yang telah menjadi daerah black spot untuk daerah Kabupaten Bojonegoro. Dari prediksi 5 tahunan diketahui bahwa DS/derajat kejenuhan pada Simpang Krempyeng terbesar adalah 0,39. Keadaan tersebut masuk ke dalam kelas C.