Evaluasi Penataan Ruang Berbasis Daya Dukung Kemampuan Lahan sebagai Upaya Pengurangan Risiko Bencana Banjir (Studi Kasus Dataran Banjir Sub Sub DAS Tempuran Kabupaten Ponorogo)

Main Author: Lusiana, Novia
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2013
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/157195/
Daftar Isi:
  • Bencana banjir Indonesia semakin sering terjadi dan semakin besar dampak negatif yang ditimbulkan. Kecenderungan meningkatnya bencana banjir di Jawa tidak hanya luasnya saja melainkan kerugiannya juga ikut bertambah pula. Sedikitnya ada lima faktor yang mempengaruhi penyebab banjir di Indonesia yaitu faktor hujan, faktor rusak dan berkurangnya retensi Daerah Aliran Sungai (DAS), faktor kesalahan perencanaan pembangunan alur sungai, faktor pendangkalan sungai dan faktor kesalahan tata wilayah dan pembangunan sarana prasarana (Agus, 2005). Bencana banjir dengan skala wilayah yang luas dapat menimbulkan dampak yang sangat serius, sehingga mempengaruhi tingkatan risiko bencana yang terjadi, karena risiko bencana merupakan potensi kerugian yang ditimbulkan akibat bencana pada suatu wilayah dalam kurun waktu tertentu. Risiko bencana dapat dinilai tingkatannya berdasarkan besar kecilnya tingkat ancaman dan kerentanan pada suatu wilayah. Analisis risiko bencana dapat dilakukan dengan berbagai metode salah satunya adalah metode pemetaan berbasis Sistem Informasi Geografis (SIG). Upaya pengurangan risiko perlu dilakukan untuk meminimalisasi kerugian yang diterima akibat terjadi bencana banjir sehingga diperlukan implementasi antisipasi dan mitigasi bencana yang dilakukan pada dokumen penataan ruang yang berbasis kebencanaan dengan melakukan pengendalian pada daerah rawan bencana khususnya kawasan dan kota rawan bencana. Tujuan penelitian ini adalah : 1). Melakukan penilaian risiko bencana banjir pada kondisi eksisting di wilayah dataran banjir, 2). Menerapkan penataan ruang berbasis daya dukung berbasis kemampuan lahan sebagai upaya pengurangan risiko terhadap bencana banjir, 3). Melakukan penilaian risiko bencana banjir pada RTRW tahun 2011 – 2031. Metode yang digunakan adalah analisa spasial hasil penilaian terhadap komponen risiko. Hasil yang menunjukkan bahwa dataran banjir Sub Sub DAS Tempuran masih tergolong tingkat risiko tinggi dengan luas wilayah 105 ha (1%), tingkat sedang dengan luas 2512,9 ha (28,4%), tingkat rendah 3140,7 ha (34,9%), rendah sekali dengan luas 3096,1 ha (34,9%). Penilaian risiko pada penggunaan lahan RTRW Tahun 2011 – 2031 luas wilayah tergolong tingkat tinggi seluas 67,9 ha (1%), 3033 ha (34,3%) tergolong risiko sedang, 2770.8 ha (31,3%) tergolong rendah dan 2982,6 ha (33,7%) tergolong sangat rendah. Berdasarkan evaluasi penggunaan lahan terhadap kesesuaian lahan, terdapat ketidaksesuaian penggunaan lahan pada kelas I, IV, V, dan VIII. Pemberian rekomendasi terhadap penataan ruang berdasarkan kemampuan lahan berdampak terhadap tingkat risiko dataran banjir Sub Sub DAS Tempuran. Bila dibandingkan dengan penggunaan lahan eksisting dan RTRW, tingkat risiko penggunaan lahan berdasarkan daya dukung kemampuan lahan yang tergolong tinggi seluas 3 ha (0,1%), tergolong risiko sedang seluas 426 ha (5%), tergolong rendah seluas 4207 ha (48%), dan tingkat risiko sangat rendah seluas 4218 ha (48%). Upaya pengurangan risiko terhadap bencana banjir dapat dilakukan melalui penerapan penataan ruang berbasis daya dukung lahan, terlihat terjadi penurunan luasan tingkat risiko tinggi, dan 90% wilayah tergolong wilayah dengan tingkat risiko rendah dan sangat rendah.