Fenomena Kemiskinan Dari Perspektif Kepala Rumah Tangga Perempuan Miskin
Main Author: | Ahmad, NurRois |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2015
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/157136/ |
ctrlnum |
157136 |
---|---|
fullrecord |
<?xml version="1.0"?>
<dc schemaLocation="http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc/ http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc.xsd"><relation>http://repository.ub.ac.id/157136/</relation><title>Fenomena Kemiskinan Dari Perspektif Kepala Rumah Tangga Perempuan Miskin.</title><creator>Ahmad, NurRois</creator><subject>362.5 Poor people</subject><description> 

Diskripsi dan konsep kemiskinan telah banyak ditelaah oleh berbagai pihak, baik pemerintah, akademisi, LSM maupun pihak-pihak lain yang saling berkolaborasi dengan pihak-pihak tertentu, dimana selama ini studi tersebut pada umumnya dalam mendiskripsikan kemiskinan masih menggunakan persepsi objektif. Kemiskinan tersebut diukur dari persepsi orang luar yaitu orang yang tidak mengalami kemiskinan itu sendiri. Kemiskinan perlu dipahami melalui berbagai perspektif dari berbagai aktor yang terkait, selain dari para praktisi dan para pengambil kebijakan termasuk dari pemerintahan (top-down perspectives), kemiskinan perlu dipahami pula secara subjektif oleh mereka yang benar-benar mengalami kemiskinan (bottom-up perspectives) karena Kemiskinan merupakan realitas sosial yang sebenarnya hanya mereka yang mengalami kemiskinan sendirilah yang tahu secara pasti, tentang apa sebenarnya kemiskinan itu. Salah satu fenomena kemiskinan yang ada yaitu kemiskinan yang terjadi pada perempuan, yang dikenal dengan istilah feminisasi kemiskinan (Pearce, 1978:28). Meskipun seorang laki-laki dan perempuan sama-sama miskin, kemiskinan itu disebabkan oleh alasan yang berbeda, pengalaman yang berbeda, serta kemampuan yang berbeda pula dalam menghadapinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui fenomena kemiskinan dari sudut pandang perempuan miskin yang menjadi kepala rumah tangga, yaitu untuk mengetahui bagaimana (1) pandangan makna kemiskinan, (2) penyebab kemiskinan, serta (3) strategi dan tindakan penanggulangan kemiskinan oleh kepala rumah tangga perempuan (KRTP) miskin. Peneliti ingin menjelaskan secara empiris bagaimana fenomena kemiskinan dikontruksikan oleh KRTP miskin menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Lokasi penelitian dilakukan di Desa Wonorejo, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang. Penentuan informan dilakukan dengan metode purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dan observasi, sedang analisa data menggunakan metode analisis data fenomenologi Van Kaam (Kuswarno, 2009:p. 69-70). Hasil penelitian menunjukkan bahwa makna dan penyebab, serta startegi kemiskinan dimaknai dengan cukup bervariasi oleh KRTP miskin, meski secara umum memiliki kesamaan. Makna kemiskinan dari perspektif perempuan miskin di Desa Wonorejo dimaknai sebagai “suatu keadaan yang berbeda dari yang lain/ keadaan tidak semestinya”. Selain itu secara simbolik kemiskinan juga dimaknai sebagai “ketidak-pemilikan aset berupa tanah (sawah)”. Kedua makna tersebut merupakan persepsi yang muncul dari pengalaman kegiatan ekonomi dan hasil interaksi sosial yang selama ini dilakukan. Factor penyebab kemiskinan yang dialami KRTP miskin sangat kompleks, meliputi factor ekonomi, social/ cultural, structural, sumberdaya alam dan sumberdaya manusia, namun penyebab utama berdasarkan persepsi KRTP miskin yaitu karena ketidakpemilikan aset tanah viii (sawah) dan kurangnya modal. Strategi yang menjadi keinginan/ harapan KRTP miskin dalam berupaya bertahan dan bisa berkembang yaitu masih dalam lingkup pekerjaan utama yang telah/ pernah dilakukan sebelumnya, yaitu berupa keinginan dalam pengembangan modal usaha. Adapun tindakan yang dilakukan oleh KRTP hanya pada lingkup bertahan dengan kondisi kemiskinannya, yaitu dengan menjalani sikap hidup sangat sederhana, konsumsi hanya diprioritaskan pada pemenuhan kebutuhan makanan pokok, melibatkan anggota keluarga untuk bekerja, menggaduh (jasa memelihara) hewan ternak sebagai tabungan, menjadi buruh serabutan saat musim panen dan berhutang bila terpaksa.
</description><date>2015-01-30</date><type>Thesis:Thesis</type><type>PeerReview:NonPeerReviewed</type><identifier> Ahmad, NurRois (2015) Fenomena Kemiskinan Dari Perspektif Kepala Rumah Tangga Perempuan Miskin. Magister thesis, Universitas Brawijaya. </identifier><relation>TES/362.5/AHM/f/041502367</relation><recordID>157136</recordID></dc>
|
format |
Thesis:Thesis Thesis PeerReview:NonPeerReviewed PeerReview |
author |
Ahmad, NurRois |
title |
Fenomena Kemiskinan Dari Perspektif Kepala Rumah Tangga Perempuan Miskin |
publishDate |
2015 |
topic |
362.5 Poor people |
url |
http://repository.ub.ac.id/157136/ |
contents |
Diskripsi dan konsep kemiskinan telah banyak ditelaah oleh berbagai pihak, baik pemerintah, akademisi, LSM maupun pihak-pihak lain yang saling berkolaborasi dengan pihak-pihak tertentu, dimana selama ini studi tersebut pada umumnya dalam mendiskripsikan kemiskinan masih menggunakan persepsi objektif. Kemiskinan tersebut diukur dari persepsi orang luar yaitu orang yang tidak mengalami kemiskinan itu sendiri. Kemiskinan perlu dipahami melalui berbagai perspektif dari berbagai aktor yang terkait, selain dari para praktisi dan para pengambil kebijakan termasuk dari pemerintahan (top-down perspectives), kemiskinan perlu dipahami pula secara subjektif oleh mereka yang benar-benar mengalami kemiskinan (bottom-up perspectives) karena Kemiskinan merupakan realitas sosial yang sebenarnya hanya mereka yang mengalami kemiskinan sendirilah yang tahu secara pasti, tentang apa sebenarnya kemiskinan itu. Salah satu fenomena kemiskinan yang ada yaitu kemiskinan yang terjadi pada perempuan, yang dikenal dengan istilah feminisasi kemiskinan (Pearce, 1978:28). Meskipun seorang laki-laki dan perempuan sama-sama miskin, kemiskinan itu disebabkan oleh alasan yang berbeda, pengalaman yang berbeda, serta kemampuan yang berbeda pula dalam menghadapinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui fenomena kemiskinan dari sudut pandang perempuan miskin yang menjadi kepala rumah tangga, yaitu untuk mengetahui bagaimana (1) pandangan makna kemiskinan, (2) penyebab kemiskinan, serta (3) strategi dan tindakan penanggulangan kemiskinan oleh kepala rumah tangga perempuan (KRTP) miskin. Peneliti ingin menjelaskan secara empiris bagaimana fenomena kemiskinan dikontruksikan oleh KRTP miskin menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Lokasi penelitian dilakukan di Desa Wonorejo, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang. Penentuan informan dilakukan dengan metode purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dan observasi, sedang analisa data menggunakan metode analisis data fenomenologi Van Kaam (Kuswarno, 2009:p. 69-70). Hasil penelitian menunjukkan bahwa makna dan penyebab, serta startegi kemiskinan dimaknai dengan cukup bervariasi oleh KRTP miskin, meski secara umum memiliki kesamaan. Makna kemiskinan dari perspektif perempuan miskin di Desa Wonorejo dimaknai sebagai “suatu keadaan yang berbeda dari yang lain/ keadaan tidak semestinya”. Selain itu secara simbolik kemiskinan juga dimaknai sebagai “ketidak-pemilikan aset berupa tanah (sawah)”. Kedua makna tersebut merupakan persepsi yang muncul dari pengalaman kegiatan ekonomi dan hasil interaksi sosial yang selama ini dilakukan. Factor penyebab kemiskinan yang dialami KRTP miskin sangat kompleks, meliputi factor ekonomi, social/ cultural, structural, sumberdaya alam dan sumberdaya manusia, namun penyebab utama berdasarkan persepsi KRTP miskin yaitu karena ketidakpemilikan aset tanah viii (sawah) dan kurangnya modal. Strategi yang menjadi keinginan/ harapan KRTP miskin dalam berupaya bertahan dan bisa berkembang yaitu masih dalam lingkup pekerjaan utama yang telah/ pernah dilakukan sebelumnya, yaitu berupa keinginan dalam pengembangan modal usaha. Adapun tindakan yang dilakukan oleh KRTP hanya pada lingkup bertahan dengan kondisi kemiskinannya, yaitu dengan menjalani sikap hidup sangat sederhana, konsumsi hanya diprioritaskan pada pemenuhan kebutuhan makanan pokok, melibatkan anggota keluarga untuk bekerja, menggaduh (jasa memelihara) hewan ternak sebagai tabungan, menjadi buruh serabutan saat musim panen dan berhutang bila terpaksa.
|
id |
IOS4666.157136 |
institution |
Universitas Brawijaya |
affiliation |
mill.onesearch.id fkp2tn.onesearch.id |
institution_id |
30 |
institution_type |
library:university library |
library |
Perpustakaan Universitas Brawijaya |
library_id |
480 |
collection |
Repository Universitas Brawijaya |
repository_id |
4666 |
subject_area |
Indonesian Language Collection/Kumpulan Karya Umum dalam Bahasa Indonesia* |
city |
MALANG |
province |
JAWA TIMUR |
shared_to_ipusnas_str |
1 |
repoId |
IOS4666 |
first_indexed |
2021-10-28T05:05:10Z |
last_indexed |
2021-10-28T07:42:50Z |
recordtype |
dc |
_version_ |
1751455965054500864 |
score |
17.538404 |