Implementasi Rencana pada Program Desa Mandiri Pangan (Studi di Kantor Ketahanan Pangan Kota Batu)
Main Author: | Zulaichah, Siti |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2011
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/157033/ |
Daftar Isi:
- Dalam rangka penanganan kerawanan pangan dan kemiskinan, sejak Tahun 2006 Pemerintah melaksanakan Program Aksi Desa Mandiri Pangan yang merupakan kegiatan yang dilaksanakan di desa rawan pangan dengan fokus kegiatan pemberdayaan masyarakat melalui 4 tahap, yaitu tahap persiapan, tahap penumbuhan, tahap pengembangan dan tahap kemandirian. Sejalan dengan kebijakan nasional tersebut, Pemerintah Daerah Kota Batu melaksanakan kegiatan Pengembangan Desa Mandiri Pangan di Desa Oro-oro Ombo. Kegiatan ini didasarkan pada hasil analisa kerawanan pangan wilayah yang dilakukan Badan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur dengan hasil Desa Oro-oro Ombo merupakan satu-satunya daerah rawan pangan prioritas ketiga di wilayah Kota Batu. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui implementasi rencana pada program Desa Mandiri Pangan di Kota Batu dan faktor-faktor yang mendukung maupun menghambat. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif deskriptif. Data yang digunakan untuk mendukung penelitian ini adalah hasil wawancara mendalam dan dokumen-dokumen yang berkaitan dengan penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rencana kegiatan-kegiatan di lapangan yang disusun oleh Kantor Ketahanan Pangan Kota Batu berhasil diimplementasikan hal ini karena adanya dukungan internal berupa anggaran, waktu dan sumberdaya manusia yang cukup memadai. Faktor ekternal yang turut mendukung adalah antusiasme sebagian anggota kelompok afinitas, tenaga pendamping yang berasal dari daerah setempat dan pengalaman dari daerah yang telah melaksanakan program terlebih dahulu. Sedangkan faktor penghambat adalah minat kelompok sasaran yang kurang sehingga tidak semua anggota kelompok afinitas merupakan kelompok sasaran. Rencana-rencana yang berhasil diimplementasikan tersebut tidak berhasil mencapai tujuan kegiatan karena rencana-rencana yang disusun merupakan rangkaian kegiatan pada tahap persiapan (tahun pertama) program Desa Mandiri Pangan sedangkan tolok ukur kinerja yang ditetapkan merupakan hasil program yang ingin dicapai dalam empat tahap selama empat tahun pelaksanaan program. Dari sudut anggaran juga berhasil diimplementasikan dengan beberapa perubahan untuk menyesuaikan dengan kebutuhan di lapangan dan jumlah kelompok afinitas, namun pelaksanaan anggaran ini juga hanya sekedar menerjemahkan anggaran kedalam kegiatan tetapi tidak dapat mencapai indikator kinerja yang ditetapkan dikarenakan berdasarkan Peraturan Daerah yang menjadi dasar pelaksanaan kegiatan ini anggaran hanya untuk satu tahun sedangkan program Desa Mandiri Pangan dirancang dalam empat tahun.