Perencanaan Bidang Peternakan dalam Perspektif Good Governance (Studi pada Dinas Peternakan Kabupaten Sumbawa, Provinsi Nusa Tenggara Barat)
Main Author: | Sujarwo |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2012
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/157028/ |
Daftar Isi:
- Latar belakang penelitian ini adalah adanya otonomi daerah memberikan kewenangan yang lebih pada daerah untuk membangun wilyahnya sesuai dengan keadaan lokal setempat, sehingga diperlukan perencanaan yang sesuai kemampuan daerah. Pelaksanaan perencanaan yang ada harus mempertimbangkan usulan dari bawah ( bottom up) dan dari pemerintah ( top down) . Keterlibatan stakeholders baik pemerintah, masyarakat, dan swasta harus sesuai dengan prinsip-prinsip good governance, sebagai paradigma baru dalam tata kelola kepemerintahan yang baik . Penulisan tesis dengan judul Perencanaan Bidang Peternakan dalam Perspektif good governance (Studi pada Dinas Peternakan Kabupaten Sumbawa, Provinsi Nusa Tenggara Barat). Rumusan masalah dalam penelitian ini: Bagaimanakah kondisi, populasi, dan potensi peternakan di Kabupaten Sumbawa sebagai dasar perencanaan? Bagaimana proses perencanaan pembangunan bidang Peternakan Kabupaten Sumbawa dalam perspektif good governance ? Siapakah aktor dan perannya pada perencanaan bidang peternakan dalam good governance? Apakah faktor-faktor sinergis dalam proses perumusan kebijakan perencanaan bidang peternakan Kabupaten Sumbawa dalam perspektif good governance ? Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan, menganalisis, menginterpretasikan, dan mengetahui gambaran tentang pemanfaatan data kondisi, populasi, dan potensi sudah dimanfaatkan untuk dasar penyusunan perencanaan; mengetahui proses dan jenis perencanaan serta aktor dan perannya; faktor sinergis, pendukung serta penghambat dalam perencanaan bidang peternakan. Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif, dengan pendekatan deskriptif. Dengan teknik pengumpulan data dari wawancara, observasi, dan studi dokumen serta menggunakan analisa data kualitatif model interaktif (Miles dan Huberman, 2004). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perencanaan bidang peternakan di Kabupaten Sumbawa belum didasarkan sepenuhnya pada data kondisi, populasi, dan populasi; Sedangkan proses perencanaan, perencanaan partisipatif yang menggabungkan antara sistem top-down dan bottom-up , akan tetapi perencanaan top down yang lebih dominan; Aktor dalam proses perencanaan bidang peternakan adalah pemerintah, swasta dan masyarakat. Untuk swasta sangat minim perannya, bahkan ada kecenderungan menjadi faktor penghambat; faktor sinergis yaitu kemitraan antara pemerintah, swasta, dan masyarakat dengan memerlukan pertemuan, koordinasi, dan kerja sama; Faktor pendukung adalah kelembagaan/institusi, masyarakat peternak, sosial budaya masyarakat, dan sumber daya alam, sedangkan faktor penghambat: anggaran, private sector, perilaku masyarakat, kemajuan teknologi, arah perencanaan pembangunan.