Implementasi Program Pemberdayaan Masyarakat Miskin (Studi pada PNPM Mandiri Perkotaan di Desa Bolo Kabupaten Muna)
Main Author: | Yuyun |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2011
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/156963/ |
Daftar Isi:
- Tingginya angka kemiskinan di diberbagai daerah di Indonesia dikaitkan dengan upaya-upaya dalam pengentasannya, baik melalui pendanaan oleh Pemerintah Pusat maupun Pemerintahan Daerah. Pengentasan kemiskinan tidak pada konsepsional saja, melainkan harus terwujud dalam program nyata yang mampu membawa perubahan dan memberikan peluang agar masyarakat kreatif, aspiratif, percaya diri dan bisa mandiri dalam melaksanakan. Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan merupakan program pengentasan kemiskinan melalui pemberdayaan masyarakat dengan membangun kesadaran kritis, dan mengedepankan kelompok marginal untuk aktif menjadi subyek pembangunan, melibatkan masyarakat dalam proses kegiatan perencanaan melalui proses pembelajaran dan pelembagaan dari, oleh dan untuk masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendiskripsikan dan menganalisa Arah Pemberdayaan Masyarakat Miskin PNPM Mandiri Perkotaan di Desa Bolo (2) Mendeskripsikan bagaimana Implementasi Program Pemberdayaan Masyarakat Miskin melalui PNPM di Desa Bolo. Sesuai dengan tujuan penelitian diatas, fokus penelitian meliputi (1) Arah pemberdayaan masyarakat miskin melalui PNPM Mandiri Perkotaan di Desa Bolo meliputi Arah program Pemberdayaan dan Bentuk program pemberdayaan melalui PNPM Mandiri perkotaan (2) Implementasi pogram pemberdayaa Masyarakat miskin Melalui PNPM Mandiri Perkotaan di Desa Bolo terkait Organisasi dan Mekanisme Pelaksanaan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan teknik pengumpulan data dari wawancara, observasi, dan studi dokumen serta menggunakan analisa data kualitatif model interaktif (Miles dan Hubermas, 1992). Hasil penelitian menunjukan bahwa: 1) proses pemberdayaan masyarakat sesuai arah pemberdayaan program terdapat pada siklus pemberdayaan PNPM Mandiri Perkotaan dengan melibatkan masyarakat yaitu tahap persiapan, rembug kesiapan masyarakat, refleksi kemiskinan, pemetaan swadaya, pembentukkan LKM, penyusunan PJM pronangkis, pengorganisasian KSM, (2) Bentuk pemberdayaan Tridaya yang menonjol adalah pembangunan infrastruktur namun tetap melalui proses pelaksanan dimulai dari perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, hingga pemeliharaannya tidak terlepas dari pembelajaran, kebersamaan, tanggung jawab, rasa memiliki, transparansi dan akuntabilitas. perlu peningkatan pembangunan pada sektor non fisik. Terdapat beberapa indikator keberhasilan implementasi program antara lain 1) semangat dan partisipasi masyarakat; 2) adanya organisasi masyarakat dan tim fasilitator; 3) sinergi program PJM pronangkis dengan perencanaan pemerintah daerah. Meski dalam pelaksanaannya ditemukan; a) anggapan masyarakat bahwa dana BLM PNPM Mandiri Perkotaan adalah bantuan hibah yang merupakan bantuan tunai dan tidak harus dikembalikan pada kelompok pengelola; b) inflasi yang dialami daerah akan berpengaruh pada dana pendamping dan keberlanjutan program.