Implementasi Gerakan Puskesmas Bersemangat Kerja dengan Hati Menuju Peningkatan Mutu Pelayanan Publik (Berhati MP3) (Studi pada Puskesmas Sumberagung, Puskesmas Licin, Puskesmas Kalibaru Kulon dan Pus
Main Author: | Dewi, RiyantiAnantaPurnamaningsihKusuma |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2012
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/156885/ |
Daftar Isi:
- Implementasi Gerakan Puskesmas yang dilaksanakan oleh Puskesmas Sumberagung, Puskesmas Licin dan Puskesmas Kalibaru Kulon Kabupaten Banyuwangi saat ini telah menjadi isu strategis, karena tingkat kualitas kinerja pelayanan publik pada ketiga puskesmas tersebut akan menentukan baik buruknya pelayanan dan citra para pegawainya. Karena dengan kualitas pelayanan publik yang semakin baik, kepuasan, dan kepercayaan masyarakat akan dapat diwujudkan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui, mendeskripsikan dan menganalisis Implementasi Gerakan Puskesmas Berhati MP3 dari sisi Visi dan Misi, peran Kualitas Sumberdaya Aparatur dan Sistem & Prosedur. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif berupa teknik pengumpulan data melalui wawancara, dokumentasi, dan observasi. Data yang diperoleh dianalisis dengan metode analisa data model interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1). Visi dan Misi di Puskesmas Sumberagung, Licin dan Kalibaru Kulon secara umum sudah mampu memotivasi karyawan untuk pelayanan terbaik kepada masyarakat, walaupun dalam mengimplementasikannya belum dapat berfungsi secara maksimal. Sedangkan Visi dan Misi di Puskesmas Benculuk dapat memotivasi secara maksimal. (2). Peran kualitas Sumberdaya Aparatur dalam Implementasi Gerakan Puskesmas di Puskesmas Sumberagung, Licin dan Kalibaru Kulon masih jauh dibawah standar dan harus ditingkatkan lagi. (3). Sistem dan Prosedur Kerja di Puskesmas Sumberagung, Licin dan Kalibaru Kulon belum berjalan sesuai dengan ketentuan. Dari hasil penelitian tersebut peneliti merekomendasikan bahwa: (1). Dalam menyusun Visi dan Misi perlu melibatkan seluruh karyawan agar terbangun kebersamaan, rasa ikut memiliki dan pemahaman yang sama terhadap visi dan misi tersebut, sehingga mampu memberikan daya dorong dalam melaksanakan pelayanan kepada masyarakat. (2). Pembenahan kualitas Sumberdaya Aparatur harus dilakukan secara konstruktif dan menyeluruh dengan melihat beban tugas, latar belakang pendidikan, jumlah karyawan dan sosio cultural masyarakat setempat, sehingga dihasilkan penataan sumberdaya aparatur yang tepat, effisien dan effektif. (3). Sistem dan Prosedur dibuat sesederhana mungkin dengan mengacu pada kondisi stakeholder dan masukan dari seluruh karyawan, selanjutnya disosialisasikan kepada seluruh masyarakat, sebagai pedoman pelaksanaan pelayanan masyarakat (pengguna jasa).