Perencanaan Anggaran Berbasis Kinerja di Kabupaten Pasuruan

Main Author: Wijayanti, AnitaWahyu
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2012
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/156862/
Daftar Isi:
  • Perencanaan anggaran berbasis kinerja dilaksanakan dengan menekankan keterkaitan antara input dengan output dan outcome kegiatan dan program untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Tujuan penelitian ini mendiskripsikan dan menganalisis: 1) P roses perencanaan anggaran berbasis kinerja di Kabupaten Pasuruan. 2) Tolok ukur kinerja yang digunakan dalam perencanaan anggaran berbasis kinerja di Kabupaten Pasuruan; dan 3) F aktor-faktor yang mempengaruhi proses perencanaan anggaran berbasis kinerja di Kabupaten Pasuruan. Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis deskritif. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa Pemerintah Kabupaten Pasuruan menerapkan sistem anggaran berbasis kinerja dalam mekanisme penyusunan APBD Kabupaten Pasuruan sejak tahun 2009. Program dan kegiatan dalam anggaran berbasis kinerja di Kabupaten Pasuruan disusun berdasarkan usulan kegiatan yang diperoleh dalam proses musrenbang melalui usulan dari masyarakat dan usulan dari SKPD yang diselaraskan dengan dokumen perencanaan lainnya seperti RPJMD. Penyusunan anggaran berbasis kinerja di Kabupaten Pasuruan Tahun 2012 disusun untuk mencapai target sasaran pembangunan tahun keempat dari RPJMD Kabupaten Pasuruan 2008-2013. Tolok ukur kinerja yang digunakan Pemerintah Kabupaten Pasuruan dalam penyusunan anggaran berbasis kinerja antara lain indicator kinerja, standar satuan harga dan standar pelayanan minimal. Analisis standar belanja belum disusun oleh Pemerintah Kabupaten Pasuruan. Penyusunan anggaran berbasis kinerja tahun anggaran 2012 di Kabupaten Pasuruan dipengaruhi oleh faktor-faktor lingkungan internal antara lain: (a) Faktor yang menjadi Kekuatan ( Strengths ) internal, berupa: Keberadaan Sistem Informasi Manajemen Keuangan Daerah (SIMKADA); Ketersediaan dana; dan Keberadaan Sub Bagian Penyusunan Program dan Pelaporan SKPD; (b) Faktor yang menjadi Kelemahan ( Weaknesses ) internal, berupa: Sistem aplikasi SIMKADA yang belum on-line; Keterbatasan Dana; Keterlambatan Data; dan tidak adanya Analisis Standar Belanja; (c) Faktor yang menjadi Peluang ( Opportunities ) eksternal, berupa: Adanya tenaga pendampingan; dan Keberadaan Peraturan; (d) Faktor yang menjadi Ancaman ( Threats ) eksternal, berupa: Koordinasi dengan DPRD dan Ketergantungan terhadap pihak ketiga selaku pembuat aplikasi SIMKADA.