Implikasi Yuridis Pemalsuan Identitas Diri Penghadap Dalam Pembuatan Akta Otentik Dan Tanggung Jawab Notaris
Main Author: | Setiamandani, Emeidwinarhati |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2015
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/156336/ |
Daftar Isi:
- Notaris dalam menjalankan tugas dan jabatannya harus tetap teliti supaya tidak menemui masalah yang dapat membahayakan profesinya. Profesi notaris sangat rentan terhadap tindakan hukum. Notaris yang tidak teliti dalam pengecekan terhadap identitas diri penghadap sangat berpotensi menimbulkan kesalahan dalam pembuatan akta. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui implikasi yuridis pemalsuan identitas penghadap dalam pembuatan akta otentik dan tanggung jawab notaris. Metode penelitian ini menggunakan jenis penelitian yuridis dengan pendekatan peraturan perundang-undangan (statue approach). Adapun teknik pengumpulan bahan hukum menggunakan bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder. Selanjutnya setelah bahan hukum terkumpul maka bahan hukum tersebut dianalisis untuk mendapatkan konklusi dengan teknik content analysis. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: pertama, notaris berwenang membuat akta otentik sesuai dengan pasal 1868 KUH Perdata. Sehubungan dengan kewenangannya tersebut notaris dapat dibebani tanggung jawab atas perbuatannya/ pekerjaannya tersebut. Ada 3 (tiga) bentuk tanggung jawab Notaris jika terjadi pemalsuan identitas diri penghadap, yaitu tanggung jawab secara administratif, tanggung jawab secara perdata dan tanggung jawab secara pidana. Kedua, Akibat hukum yang ditimbulkan dengan adanya pemalsuan identitas diri pengahadap terhadap akta yang telah selesai dibuat adalah dapat menyebabkan akta tersebut menjadi akta dibawah tangan. Sehingga pihak yang dirugikan dapat mengajukan permintaan ganti kerugian kepada notaris.