Konflik Norma Kewenangan Kepala Daerah Dalam Menentukan Nilai Perolehan Objek Pajak Bea Perolehan Hak Atas Tanah Dan Bangunan Atas Jual Beli (Studi Di Kabupaten Malang)
Main Author: | Wisudawan, ZidniIlma |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2015
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/156194/ |
Daftar Isi:
- PenentuanNilaiPerolehanObjekPajak Bea PerolehanHakatas Tanah danBangunanatasjualbeli yang selanjutnyadisebut NPOP.BPHTB.jualbelidiaturdalamPerda. pasal 100 Nomor 08 Tahun 2010tentangPajak Daerah Kabupaten Malang yang selanjutnyadisebutPerda., yaituditentukanberdasarkanhargatransaksi/NilaijualObjekpajak. Akan tetapiterjadipenentuan NPOP.BPHTB.diluarpasal 100 Perda. yaitudenganberlakunyaPeraturanBupatiNomor 32 Tahun 2013 tentang BPHTB.selanjutnyadisebutPerbup., ditentukanberdasarhasilpemeriksaan,sehinggamunculpermasalahan : Mengapaterjadipenentuan NPOP.BPHTB.atasjualbelidiluarpasal 100 Perda,danapadasarhukumnya,sertaapaimplikasihukumataspenentuanNPOP. BPHTB.diluarpasal 100 Perda.MetodepenelitianyaitupenelitianhukumnormatifdenganpendekatanUndangundang, analisamenggunakanteorijenjangnormahukum,teorikewenangan,teorikepastia ndanperlindunganhukum,sertaasasumumpemerintahan yang baikdidapatjawabanyaituPenentuan NPOP.BPHTB.atasJualbelidiluarpasal 100 perda. adalahuntukmeminimalisirketidakpatuhanwajibpajakdandasarhukumnyaadalahpasal 16 Perbup.yangmerupakankewenangandelegatifKepala Daerah. Implikasihukumatashaltersebutadalahterjadikonfliknormayang menyebabkankesewenangwenangansehinggamenimbulkanketidakpastianhukumdansengketapajaksertadapatme nghambatproses pendaftarantanah, makaperluadanyaperlindunganhukumyaituperlindungansecararepresifmaupunprefenti f.