Manajemen Objek Wisata dalam Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (Studi di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Pasuruan)
Main Author: | Putra, SonyManggala |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2015
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/156036/ |
Daftar Isi:
- Sektor kepariwisataan sebagai salah satu sektor unggulan di Kabupaten Pasuruan masih menghadapi berbagai kendala. Kendala tersebut terkait dengan kondisi objek wisata yang memerlukan pembenahan terkait keberadaan sarana prasarana, zonasi pemanfaatan, kesenjangan atara objek wisata di wilayah Barat dan Timur hingga tingkat kunjungan yang mengalami penurunan dari tahun ke tahun. Mengingat kompleksitas sektor pariwisata tersebut maka diperlukan pengelolaan objek wisata yang terpadu, termasuk juga di dalamnya pengelolaan objek wisata Banyu Biru dan Ranu Grati yang menjadi barometer pengembangan wilayah Timur. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan manajemen objek wisata yang dilakukan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Pasuruan serta upaya peningkatan Pendapatan Asli Daerah dari sumber pariwisata melalui optimalisasi retribusi objek wisata. Selain itu melalui penelitian ini diharapkan juga dapat mendiskripsikan terkait faktor pendukung dan penghambat yang dihadapi dalam pelaksanaan manajemen objek wisata tersebut. Dengan pendekatan kualitatif, penelitian ini bermaksud memperoleh pemahaman yang mendalam (insight) dan menyeluruh (whole) terhadap fenomena yang terjadi melalui proses wawancara mendalam dan observasi partisipasi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus dimana peneliti melakukan analisis untuk mengetahui tentang manajemen objek viii wisata yang dilakukan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata dalam meningkatkan Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Pasuruan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa manajemen objek wisata apabila ditinjau dari segi segi competitiveness masih memerlukan banyak pembenahan terkait keberadaan sarana pariwisata yang kurang memadai serta kualitas pegawai selaku pemberi layanan. Sedangkan dari tinjauan dari segi sustainability menunjukkan bahwa sinergitas antara Pemerintah Daerah dan pelaku wisata perlu ditingkatkan. Selanjutnya apabila di klasifikasikan dari jenis serta sumber pendapatannya maka hasil penerimaan dari objek wisata Banyu Biru dan Ranu Grati merupakan bentuk dari perolehan retribusi jasa usaha, untuk mengoptimalkan pendapatan tersebut maka dapat dilakukan dengan cara perluasan basis penerimaan, penguatan pemungutan melalui perubahan tarif, efisiensi pemungutan, pengawasan pemungutan serta peningkatan kapasitas penerimaan melalui perencanaan. Faktor pendukung terdiri dari; ciri khas objek wisata; aksesbilitas; daya dukung masyarakat; pengendalian dan pengawasan unit operasi; dan adanya kebijakan organisasi. Sedangkan faktor penghambat, antara lain; adanya disparitas wilayah; daya dukung sarana; keterbatasan sumber daya objek wisata; kurangnya kesan ramah dari masyarakat setempat; lemahnya sistem pemasaran serta promosi; profesionalitas pegawai dan terbatasnya anggaran. Perlunya pembentukan kerjasama dengan pihak ketiga dalam manajemen objek wisata Banyu Biru dan Ranu Grati menjadi salah satu alternatif yang dapat digunakan untuk mengoptimalkan daya dukung serta sistem pemasaran pada objek wisata Banyu Biru dan Ranu Grati dalam meningkatkan Pendapatan Asli Daerah.