Strategi Perencanaan dan Pengembangan Industri Pariwisata dengan Menggunakan Metode SWOT dan Metode QSPM (Studi Kasus Kecamatan Leitimur Selatan Kota Ambon)
Main Author: | Fretes, RichardAde |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2013
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/156023/ |
Daftar Isi:
- Permasalahan yang dihadapi oleh Kecamatan Leitimur Selatan Kota Ambon adalah memiliki banyak potensi wisata yang belum dikembangkan sebagai obyek wisata yang menjadikan kawasan ini sebagai Daerah Tujuan Wisata (DTW). Dengan demikian maka strategi perencanaan dan pengembangan industri pariwisata harus berorientasi pada pengembangan potensi wisata yang dimiliki dengan memperhatikan permasalahan-permasalahan yang dihadapi, mampu meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat setempat. Jenis Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui pengamatan langsung (observasi), wawancara mendalam ( depth interview ), penyebaran angket ( questioner ) dan studi kepustakaan. Penyajian analisis dilakukan secara formal (dalam bentuk tabel) maupun informal (naratif). Metode yang dipakai adalah metode SWOT dan QSPM . Hasil penelitian adalah menunjukan bahwa posisi pariwisata di kecamatan Leitimur Selatan pada analisis matriks SPACE posisinya ada pada kuadran I pada titik 0,6125; 0,375 dengan strategi progresif tetapi kecenderungan juga terjadi pada kuadran II dengan strategi diversifikasi. Pada analisa SWOT menghasilkan dua strategi besar yaitu strategi pengembangan produk dan strategi penetrasi pasar. Analisis QSPM menunjukan strategi yang harus diprioritaskan adalah I strategi pengembangan produk total TAS 15,550, II strategi progresif total TAS 14,050, III strategi penetrasi pasar total TAS 13,350 dan IV strategi divesifikasi dengan total TAS sebesar 13,00. Untuk mengembangkan kawasan kecamatan Leitimur Selatan berdasarkan hasil analisa di depan dan isu-isu strategis yang diperoleh, maka akan diperoleh atau dilakukan program-program sebagai berikut : Pendataan Potensi Pariwisata yang dimiliki, Pengembangan potensi wisata, Peningkatan potensi pariwisata, Peningkatan infrastruktur, Peningkatan kualitas SDM, Peningkatan dan penguatan sistem manajemen serta Peningkatan kesejahteraan.