The Study Of Supply And Foreign Demand For Indonesia's Natural Rubber
Main Author: | Setyawati, IntanKartika |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2013
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/155981/ |
Daftar Isi:
- Karet alam merupakan komoditas yang memberikan kontribusi terhadap devisa negara dan memiliki prospek ekonomi yang cukup baik karena mampu bertahan selama krisis ekonomi yang melanda Indonesia. Dalam konteks perkembangan ekspor dunia terlihat bahwa ekspor karet dunia mengalami pertumbuhan setiap tahunnya. Karet merupakan polimer hidrokarbon dari emulsi latex yang diperoleh dari sayatan pohon karet dan diambil getahnya akan tetapi karet juga dapat diproduksi secara sintetik atau buatan. Sumber utama karet berasal dari pohon Hevea brasiliensis (Euphorbiaceae) yang banyak diproduksi di Jawa Barat, Sumatra dan Kalimantan. Pada penelitian ini menganalisis tren perdagangan karet antara Indonesia dan negara-negara importir utama seperti Amerika Serikat dan China, dan pesaing utama adalah Thailand sebagai pembanding. Menganalisis permintaan ekspor dan impor serta penawaran ekspor dan impor dalam jangka panjang dan jangka pendek. Penelitian ini menggunakan data sekunder dan jenis data time series dengan data tahunan 1990-2010. Sumber data berasal dari berbagai sumber yaitu seperti Direktorat Jenderal Pertanian, Departemen Perindustrian dan Perdagangan, Badan Pusat Statistik (BPS), Dana Moneter Internasional (IMF), United Nation Comtrade (UNComtrade),Food and AgriculturalOrganization Statistic (FAOSTAT) dan World Bank. Untuk menjawab tujuan kedua pada penelitian ini digunakan pendekatan kointegrasi. Model arus perdagangan karet alam antara negara-negara pengekspor utama yaitu Indonesia dan Thailand dengan negara-negara pengimpor utama yaitu Amerika Serikat dan China disusun dalam persamaan tunggal dengan Constant Elasticity of Substitution diadaptasi dari persamaan Armington dalam penelitian oleh Niemi (2003). Persamaan model dibagi menjadi empat kelompok permintaan impor, permintaan ekspor, penawaran impor, danpenawaran ekspor. Persamaan dilinierkan dalam bentuk logaritma. Berdasarkan hasil penelitian, ekspor karet alam dunia dalam sepuluh tahun terakhir secara umum cenderung meningkat. Hal yang sama juga terjadi pada kuantitas produksi karet alam. Faktor dominan yang mempengaruhi permintaan impor karet alam di Amerika Serikat adalah produk domestik bruto dengan respon yang elastis, dalam jangka pendek maupun jangka panjang dengan kecepatan dari koefisien penyesuaian yang relatif besar. Sementara jumlah impor tidak responsif terhadap perubahan harga riil impor AS dari karet alam. Permintaan impor karet alam di China tidak responsif terhadap harga relatif dan produk domestik bruto dalam jangka pendek. Elastisitas pendapatan lebih besar dari elastisitas harga, kondisi ini menunjukkan bahwa dampak dalam perubahan pendapatan akan lebih besar dari perubahan harga impor. Elastisitas harga ekspor karet alam Indonesia lebih besar dari Thailand untuk Amerika Serikat. Pasar menunjukkan dominasi ekspor karet alam Indonesia di pasar Amerika Serikat. Sementara itu, dominasi ekspor karet alam Thailand adalah di pasar Cina karena elastisitas lebih besar daripada di Indonesia. Kesimpulan yang dapat ditarik pada penelitian ini adalah sebagai berikut bahwa pasar utama dari karet alam Indonesia adalah Amerika serikat dan untuk karet alam Thailan lebih condong pada pasar dari negara Cina. Hal ini disebabkan kebutuhan akan jenis karet yang sesuai dengan negara pengimpor dengan negara pengekspor. Kemudian elastisitas jangka panjang tidak elastis jika dibandingkan dengan elastisitas jangka pendek hal ini disebabkan terjadinya perubahan kebijakan mengenai harga karet yang cenderung fluktuatif setiap tahunnya. Saran dari penelitian ini yaitu Indonesia seharusnya dapat meningkatkan produktivitas karet karena Indonesia memiliki kualitas karet alam yang baik dan terdapat peluang yang masih terbuka lebar untuk pasar Cina sedangkan untuk pasar Amerika Indonesia perlu mempertahankan kualiats sesuai dengan apa yang diinginkan. Perlu dilakukan pengelompokan jenis karet dalam penelitian selanjutnya karena pada penelitian ini hanya meneliti jenis karet secara umum saja.