Pengatur Beban Puncak dengan Pembatas Spektrum Frekuensi pada Sistem Tata Suara
Main Author: | Hariyadi, Aad |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2012
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/155851/ |
Daftar Isi:
- Pembebanan adalah pemberian beban sinyal pada sistem, sistem khusus seperti tata suara, karena perkembangan yang sangat maju dalam bidang elektronika, maka pengolahan sinyal tidak menjadi hambatan. Secara mekanis tranduser keluaran ( loudspeaker ) tidak banyak tersentuh sehingga perlu pengaturan beban pemberian sinyal agar pengubahan sinyal listrik menjadi getaran udara dapat berdaya guna tinggi. Daya guna loudspeaker sangat baik saat berada pada frekuensi menengah (120 Hz – 10kHz), tapi untuk frekuensi rendah jika diperlukan pengubahan akan memerlukan daya yang cukup besar dari penguat sinyal, selain itu kemungkinan terjadi beban lebih sangat dimungkinkan. Jalan yang ditempuh adalah mengeser rentetan sinyal frekuensi rendah penyebab pembebanan lebih ke rentetan sinyal berfrekuensi lebih tinggi dengan aturan harmonisa psychoacustic. Dalam pemenuhan fungsinya perlu pembentukan harmonisa ganjil maupun genap khusus frekuensi rendah sedangkan untuk frekuensi tinggi dan menengah disalurkan langsung pada pencampur (mixer) , kemudian dicampur dengan hasil pembangkitan harmonisa frekuensi rendah. Dalam prakteknya sistem sangat rumit namun peneliti mengurai dan membangun perangkat dengan rangkaian analog linier umum, dengan dasar sinyal dan karakteristik perangkat yang sudah ada. Selain rentang frekuensi harmonisa, ikut berperan adalah besarnya tanggapan sinyal pada frekuensi tertentu dan tanggapan kekerasan sinyal pada sisi pendengar . Hasil penelitian menghasilkan harmonisa berkisar 120Hz sampai dengan 720Hz, untuk sistem psychoacustic dari 30Hz sampai 120Hz. Penguatan pembentuk harmonisa berkisar 3,25 sampai 14 kali sinyal bentukan asal.