Studi Pemulihan Fungsi Das Berdasarkan Tingkat Kekritisan Lahan Dan Potensi Kelongsoran Di Sub Das Jeneberang Hulu
Main Author: | Nurdin, FajarArif |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2013
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/155837/ |
Daftar Isi:
- Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS) merupakan masalah serius karena meningkatnya luas lahan kritis sebagai dampak dari pengelolaan lahan yang tidak sesuai dengan kemampuannya dan tidak disertai dengan usaha konservasi tanah dan air, serta perubahan pola penggunaan lahan bervegetasi. Sub DAS Jeneberang hulu dengan luas areal 38.552 ha yang terletak di hulu dari Bendungan Bilibili mempunyai permasalahan terhadap kerusakan DAS yaitu erosi dan tanah longsor yang merupakan indikator kegagalan da-lam mengelola sumber daya alam yang memiliki manfaat publik. Berdasarkan hasil analisis AVSWAT 2000 menunjukkan besarnya luas lahan yang memiliki laju erosi kelas V (480 ton/ha/thn) mencapai 3.390,21 ha (8,79% dari luas sub DAS Jeneberang hulu). Kemudian, dari hasil klasifikasi tingkat kerentanan/degradasi di sub DAS Jeneberang hulu, didapat lahan kritis dengan kategori tinggi seluas 5.826,98 ha (15,11%). Luas lahan kritis didominasi pada penggunaan lahan ladang/tegalan, tanah terbuka dan kebun. Sedangkan untuk tingkat kerentanan tanah longsor, didapat luas lahan yang rentan longsor seluas 9.819,36 ha (25,47%) pada daerah dengan kemiringan lereng 26-45% dan 46-65%. Upaya penyelesain masalah riil di lapangan dilakukan dengan pertimbangan secara mendalam pada karakteristik hulu DAS. Rekomendasi berupa usulan kegiatan diharapkan dapat memberikan kerangka kerja dan persamaan persepsi yang mampu memfasilitasi para pemangku kepentingan bekerja sama dalam upaya pemanfaatan dan konservasi sumberdaya alam secara efektif dan efisien untuk meningkatkan kestabilan ekosistem dan kesejateraan masyarakat serta terjaganya integritas fungsi DAS.