Penerimaan Masyarakat tentang Pembangunan Ruang Terbuka Hijau di Kota Malang (Studi Kuantitatif tentang Difusi Informasi Pembangunan Ruang Terbuka Hijau di Kota Malang)

Main Author: Surgiani, Natassye
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2013
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/155833/
Daftar Isi:
  • Permasalahan yang dikemukakan dalam penelitian menyangkut pertanyaan bagaimanakah signifikansi hubungan antara tingkat pengetahuan, saluran komunikasi dan derajat adopsi inovasi dengan penerimaan masyarakat tentang pembangunan ruang terbuka hijau di kota Malang. Ruang terbuka hijau secara definitif dapat diartikan sebagai bagian dari ruang-ruang terbuka ( open spaces ) suatu wilayah perkotaan yang diisi oleh tumbuhan, tanaman, dan vegetasi yang mampu memberikan manfaat langsung dan atau tidak langsung berupa kenyamanan, keamanan, kesejahteraan dan keindahan wilayah perkotaan tersebut. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Lowokwaru kota Malang dengan sampel sebanyak 200 responden yang diambil dengan teknik pengambilan contoh acak banyak tahap ( multistage random sampling ). Penduduk kota Malang yang dijadikan sampel adalah mereka yang berdomisili di 3 Kelurahan yang ada di Kecamatan Lowokwaru kota Malang, yaitu: Kelurahan Mojolangu, Sumbersari dan Tunggulwulung. Pengumpulan data primer dilakukan melalui wawancara terstruktur dengan menggunakan instrumen kuesioner, sedangkan data sekunder diperoleh melalui kajian pustaka terhadap jurnal-jurnal dan laporan penelitian sebelumnya serta wawancara tidak terstruktur dengan beberapa tokoh masyarakat seperti, anggota Komisi C DPRD Kota Malang bidang pembangunan, peneliti lingkungan hidup dan arsitek yang berpengalaman di bidang pembangunan ruang terbuka hijau di daerah perkotaan. Analisis utama dalam penelitian ini adalah analisis kuantitatif melalui distribusi frekuensi dan pengujian tabulasi silang ( cross tabulation ). Namun agar data mampu berbicara lebih dalam dan bermakna maka dilengkapi pula dengan analisis kualitatif. Setelah dilakukan penelitian, diperoleh kesimpulan bahwa ada hubungan signifikan antara tingkat pengetahuan dangan penerimaan masyarakat tentang pembangunan ruang terbuka hijau di kota Malang. Pengujian menggunakan statistik deskriptif menunjukkan dukungan yang sangat besar akan penanaman pohon di sepanjang trotoar jalan kota Malang. Sementara itu, hasil pengujian hipotesis ke-2 tidak berhasil menemukan adanya hubungan yang signifikan antara saluran komunikasi dengan penerimaan masyarakat disebabkan karena kurangnya concern pemerintah terhadap pembentukan citra kota Malang sebagai Kota Hijau sehingga berdampak pada pemilihan media dan pesan-pesan yang kurang tepat, akibatnya masyarakat tidak dapat menentukan saluran komunikasi mana yang dominan digunakan dalam memperoleh informasi mengenai pembangunan ruang terbuka hijau di kota Malang. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis ke-3 berhasil dibuktikan adanya hubungan signifikan antara sifat/dimensi inovasi dengan penerimaan masyarakat tentang pembangunan ruang terbuka hijau di kota Malang. Pengujian secara deskriptif menunjukkan tingginya harapan masyarakat kota Malang terhadap pembangunan fasilitas publik, khususnya ruang terbuka hijau yang mampu menjangkau seluruh lapisan masyarakat sehingga bisa dinikmati oleh semua pihak. Dari kesimpulan tersebut, penelitian ini menyarankan agar pemerintah lebih gencar lagi dalam mensosialisasikan dan memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang pentingnya pembangunan ruang terbuka hijau di kota Malang. Penyebaran informasi melalui media televisi, khususnya televisi lokal (Malang TV, Batu TV, Gajayana TV, dll) perlu lebih difokuskan dan dimaksimalkan lagi mengingat televisi merupakan saluran komunikasi yang paling banyak digunakan untuk memperoleh pengetahuan tentang pembangunan ruang terbuka hijau di kota Malang. Selain itu perlu ditingkatkan inovasi dan kreativitas utamanya yang berkaitan dengan pelestarian lingkungan dan pembangunan ruang terbuka hijau di daerah perkotaan.