Perencanaan Pengembangan Wisata Alam dan Pendidikan Lingkungan (Studi di Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Cikampek, Kabupaten Karawang, Jawa Barat)
Main Author: | Setiyono, Bambang |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2012
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/155828/ |
Daftar Isi:
- KHDTK Cikampek merupakan sebuah kawasan hutan yang difungsikan sebagai wadah bagi kegiatan penelitian dan pengembangan (litbang) kehutanan. Dalam perkembangannya, kawasan ini tidak hanya difungsikan sebagai tempat kegiatan litbang namun telah dimanfaatkan masyarakat sebagai lokasi wisata. Pemanfaatan kawasan sebagai lokasi wisata ternyata menimbulkan beberapa permasalahan diantaranya banyaknya warung-warung yang masuk ke dalam kawasan, permasalahan sampah, dan jika terus dibiarkan akan dapat mengganggu ekosistem kawasan. Badan Litbang Kehutanan, sebagai pengelola kawasan merespon dinamika perkembangan dengan mewacanakan pengembangan wisata alam dan pendidikan lingkungan. Kegiatan pengembangan kawasan ini selain untuk menata kawasan juga diharapkan dapat membawa dampak yang luas terhadap perekonomian masyarakat sekitar. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan dan menganalisis: Kondisi, potensi dan permasalahan di KHDTK Cikampek; proses perencanaan pengembangan wisata alam dan pendidikan lingkungan di KHDTK Cikampek ; dan keterlibatan stakeholder dalam perencanaan pengembangan wisata alam dan pendidikan lingkungan di KHDTK Cikampek. Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif, jenis penelitian deskriptif. Dengan teknik pengumpulan data dari wawancara, observasi, dan studi dokumen serta menggunakan analisa data kualitatif model interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi KHDTK Cikampek dan lingkungan sekitarnya mendukung untuk dikembangkan sebagai wisata alam dan pendidikan lingkungan. Potensi yang dimiliki kawasan ini adalah: merupakan RTH terluas di Kab Karawang dan merupakan pengganti hutan kota, persepsi masyarakat terhadap kawasan yang baik, banyak terdapat pohon-pohon eksotis dari luar negeri, dan lokasinya yang mudah dijangkau. Perencanaan pengembangan wisata alam dan pendidikan lingkungan menggunakan pendekatan topdown dan bottom dengan mengakomodasi kebutuhan dan keinginan dari stakeholder lain terutama masyarakat. Stakeholder yang terlibat dalam perencanaan kawasan adalah Pusprohut, Dinas Kebudayaan dan pariwisata, akademisi serta masyarakat. Pemerintah memiliki peran strategis dalam perancanaan terkait dengan kewenangan kebijakan. Akademisi merupakan stakeholder yang menjadi konsultan pembantu, masyarakat dapat memberikan sumbangan pemikiran dan ide melalui pertemuan atau diskusi dengan perencana.