Peran dan Potensi Gerakan PKK serta Model Pemberdayaannya bagi Perempuan dalam Rangka Membantu Ekonomi Keluarga (Studi pada Beberapa Kelompok Usaha PKK di Malang Raya)
Main Author: | Priharsanti, Amelia |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2011
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/155648/ |
Daftar Isi:
- Penelitian ini dilakukan atas dasar bahwa sebagian besar perempuan bekerja dengan status pekerja tidak dibayar, memiliki jam kerja lebih dari 35 jam per-minggu, dan berstatus sebagai pekerja informal untuk membantu ekonomi keluarganya. Gerakan PKK merupakan salah satu wadah yang sudah melembaga dan mencakup lingkup masyarakat terkecil yaitu keluarga dengan motor penggerak utama perempuan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peran dan potensi gerakan PKK serta model pemberdayaannya bagi perempuan dalam rangka membantu ekonomi keluarga. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan sumber data utama didapatkan melalui metode wawancara dengan informan yang dianggap penting dan membantu dalam menjawab permasalahan penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gerakan PKK berperan sebagai suatu ‘kelembagaan` yang berfungsi membantu memperlancar jalannya program pemerintah di bidang kesejahteraan masyarakat, sehingga kontrol pemerintah cukup kuat. Gerakan PKK ternyata belum bisa memiliki peran secara langsung bagi perempuan dalam membantu ekonomi keluarga. Namun memiliki potensi berpengaruh secara tidak langsung dimana kegiatan gerakan PKK adalah sarana bagi perempuan untuk melakukan kegiatan yang dapat membantu ekonomi keluarga. Model pemberdayaan yang dilaksanakan oleh gerakan PKK terbukti tidak berpengaruh secara langsung bagi perempuan dalam membantu ekonomi keluarga. Sebab program pemberdayaan disesuaikan dengan regulasi pemerintah yang sebagian besar mengutamakan kesuksesan program kesehatan. Faktor penghambat gerakan PKK belum bisa berpengaruh secara langsung bagi perempuan dalam membantu ekonomi keluarga adalah besarnya kontrol pemerintah. Akibatnya kader/anggota PKK hanya bisa mengambil manfaat untuk membantu ekonomi keluarganya melalui kegiatan yang diadakan. Makna ‘gerakan` belum sepenuhnya dipahami oleh masyarakat maupun unsure TP PKK. Belum didapatkan faktor pendukung bahwa gerakan PKK berpengaruh bagi perempuan dalam membantu ekonomi keluarga, selain sebagai pendukung ‘tidak langsung`. Perempuan harus bisa berinisiatif sendiri dalam melakukan kegiatan ekonomi memanfaatkan sarana kegiatan PKK yang ada. Sehubungan dengan tujuan gerakan PKK dan perannya bagi perempuan, pemerintah sebaiknya melakukan revisi terhadap berbagai ketentuan yang menyangkut sumber daya manusia seperti jabatan ketua TP PKK maupun berbagai kewajiban administratif kader PKK. Perhatian perlu ditingkatkan dengan pembinaan yang lebih fokus dan perluasan jaringan usaha pada kelompok perempuan anggota PKK yang sudah memiliki usaha dan terbukti berjalan. Diharapkan kelompok ini memberikan multiplier effect bagi anggota PKK secara keseluruhan serta perempuan pada umumnya untuk membantu ekonomi keluarganya.