Keterlibatan Perempuan Tani pada Program Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat (PHBM) dalam Rangka Mencapai Kesejahteraan Rumah Tangga (Studi Kasus di Desa Bayem, Kecamatan Kasembon, Kabupaten Malang)
Main Author: | Pintakami, LintarBrillian |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2013
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/155647/1/041308018.pdf http://repository.ub.ac.id/155647/ |
ctrlnum |
155647 |
---|---|
fullrecord |
<?xml version="1.0"?>
<dc schemaLocation="http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc/ http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc.xsd"><relation>http://repository.ub.ac.id/155647/</relation><title>Keterlibatan Perempuan Tani pada Program Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat (PHBM) dalam Rangka Mencapai Kesejahteraan Rumah Tangga (Studi Kasus di Desa Bayem, Kecamatan Kasembon, Kabupaten Malang)</title><creator>Pintakami, LintarBrillian</creator><subject>331.4 Women workers</subject><description>Keterlibatan perempuan dalam menyumbang ekonomi keluarga tidak dapat dianggap ringan khususnya yang bekerja pada kegiatan rehabilitasi hutan. Kegiatan rehabilitasi hutan sering identik dengan kegiatan laki-laki karena dianggap cukup berat. Hal ini dikarenakan paradigma pembangunan di Indonesia masih berorientasi pada produktifitas fisik dan mengabaikan unsur sumberdaya manusia, terutama sumberdaya manusia yang berjenis kelamin perempuan (Yuliati, 2012). Rehabilitasi hutan di Jawa, di lakukan oleh Perhutani melalui model program Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat (PHBM). Witjahjono (2005) menyebutkan bahwa dalam sistem Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat (PHBM), masyarakat laki-laki maupun perempuan dilibatkan dalam pengelolaan dengan sasaran pokok ekologi, ekonomi, dan sosial. Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat (PHBM) mempunyai dua tujuan yaitu peningkatan kesejahteraan masyarakat dan keamanan hutan. Desa Bayem merupakan salah satu desa yang ikut terlibat dalam program Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat (PHBM), dengan persentase jumlah penduduk sekitar hutan yang berinteraksi dengan hutan sebesar 86% (Perhutani Ngantang, 2013). Sektor pertanian mendominasi perekonomian Desa Bayem secara umum (Perhutani Ngantang, 2013). 
Perhatian terhadap masalah kaum perempuan dan keanekaragaman merupakan hal penting untuk pengelolaan hutan yang baik, untuk manfaat ekonomi yang merata, dan untuk tata kelola yang baik. Keberadaan hutan merupakan salah satu sumberdaya alam yang bernilai sosial ekonomi tinggi dan telah banyak dimanfaatkan untuk kesejahteraan rumahtangga. Khususnya perempuan, begitu mengandalkan sumber daya hutan untuk memperoleh penghasilan dan menghidupi keluarga mereka. Selain itu, pemanfaatan sumber daya hutan menawarkan kesempatan besar bagi perempuan pedesaan di pinggiran hutan untuk meningkatkan mata pencaharian mereka, mendukung rumah tangga dan meningkatkan posisi terpinggirkan mereka (Adedayo, 2010). Namun adanya perbedaan peluang terhadap keterlibatan dalam Program Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat (PHBM) tentunya akan berpengaruh terhadap kontribusi petani laki-laki dan petani perempuan dalam rumah tangga. 
Berbagai masalah yang telah diuraikan tersebut, maka penelitian mengenai keterlibatan perempuan tani pada program Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat (PHBM) di kawasan hutan Desa Bayem dalam rangka mencapai kesejahteraan rumah tangga dianggap penting, dikarenakan masih adanya anggapan bahwa suara perempuan dianggap sudah terwakili oleh suara kaum laki-laki sembari menyatakan bahwa yang menentukan segala urusan, baik urusan keluarga maupun urusan publik adalah kaum laki-laki. Pendapat semacam ini mengakibatkan suara dan aspirasi kaum perempuan tidak terakomodasi. Tujuan dari penelitian ini adalah 1) mengetahui dan menganalisis peran perempuan tani dalam program pengelolaan hutan bersama masyarakat (PHBM), 2) mendiskripsikan sejauhmana keterlibatan perempuan tani dalam program Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat (PHBM) untuk mencapai kesejahteraan rumah tangga, dan 3) mengetahui dan menganalisis kontribusi pendapatan perempuan tani di kawasan hutan terhadap kesejahteraan rumah tangga dari program Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat (PHBM). 
Penentuan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja ( purposive ) yaitu di Desa Bayem, Kecamatan Kasembon, Kabupaten Malang. Populasi dalam penelitian ini adalah petani hutan (pesanggem) baik laki-laki (suami) maupun perempuan (istri), yang berdomisili di Desa Bayem, Kecamatan Kasembon, Kabupaten Malang. Metode penetapan sampel yang digunakan adalah non probability sampling (pengambilan sampel disengaja). Teknik penentuan informan menggunakan snowball sampling . Jumlah informan dalam penelitian ini adalah sebanyak 14 informan petani hutan (pesanggem) baik suami maupun istri yang melakukan kegiatan di lahan lodenan. Selain 14 informan, juga terdapat 9 orang sebagai key informan . Key informan terdiri dari: tokoh masyarakat, baik formal maupun non-formal, perangkat desa, dan petugas dari perhutani. 
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan pengumpulan data primer dan sekunder. Data primer diperoleh melalui kegiatan Focus Group Disscussion (FGD) kepada 2 kelompok yaitu kelompok petani hutan (pesanggem) baik laki-laki maupun perempuan dan kelompok perangkat Desa Bayem. Kegiatan wawancara mendalam ( in- depth interview ) yang dilakukan kepada Kepala Desa Bayem, Ketua LKDPH, Sekretaris Desa Bayem, Kepala Dusun, Asisten Perhutani, mandor Perhutani, Ketua PNPM GSC Desa Bayem, dan petani hutan (pesanggem), dan Observasi yang dilakukan adalah Observasi partisipatif. Sedangkan data sekunder diperoleh di kantor desa Bayem, jenis data tersebut antara lain: profil Desa Bayem, Kondisi kependudukan di Desa Bayem, dan AD/ART LKDPH Desa Bayem. Metode analisisdata yang digunakan yaitu analisis gender, analisis kualitatif, dan analisis kontribusi pendapatan. 
Dari hasil penelitian yang dilakukan di Desa Bayem, Kecamatan Kasembon mengenai keterlibatan perempuan tani pada program Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat (PHBM) di kawasan hutan dalam rangka mencapai kesejahteraan rumah tangga, didapatkan hasil sebagai berikut : 1) Peran perempuan tani dalam program Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat (PHBM) terdiri dari peran produktif, reproduktif, dan sosial kemasyarakatan, 2) Keterlibatan perempuan pada program Pengelolaan Hutan bersama Masyarakat (PHBM), dalam pelaksanaan di lapang sangat besar.Akan tetapi dalam pelaksanaan kepengurusan program Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat PHBM) dan pembinaan secara formal tidak ada perhatian khusus terhadap peran perempuan dalam pengelolaan hutan. keterlibatan perempuan tani pada Program PHBM masih belum optimal. Keterlibatan mereka hanya sebatas pelaksanaan penanaman atau berusahatani di lahan lodenan, dan 3) besarnya kontribusi pendapatan perempuan tani pada pendapatan rumah tangga dihitung selama satu tahun. Perempuan tani memiliki peran dalam kesejahteraan rumah tangga dengan memberikan kontribusi terhadap pendapatan rumah tangga yang sama besarnya dengan laki-laki yaitu Rp. 16.981.900,-/ tahun atau 50%. Sebagian perempuan tani bahkan masih mampu memanfaatkan hasil hutan untuk industri rumah tangga dan meningkatkan nilai kontribusinya menjadi Rp. 19.194.448,-/tahun atau 56%. Meskipun demikian, tidak seperti petani laki-laki yang hanya sebatas memiliki peran produksi dan peran sosial kemasyarakatan, perempuan tani mampu mengalokasikan waktunya untuk tetap melakukan peran reproduksinya dalam rumah tangga.</description><date>2013-07-29</date><type>Thesis:Thesis</type><type>PeerReview:NonPeerReviewed</type><type>Book:Book</type><language>eng</language><identifier>http://repository.ub.ac.id/155647/1/041308018.pdf</identifier><identifier> Pintakami, LintarBrillian (2013) Keterlibatan Perempuan Tani pada Program Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat (PHBM) dalam Rangka Mencapai Kesejahteraan Rumah Tangga (Studi Kasus di Desa Bayem, Kecamatan Kasembon, Kabupaten Malang). Magister thesis, Universitas Brawijaya. </identifier><relation>TES/331.4/PIN/k/041308018</relation><recordID>155647</recordID></dc>
|
language |
eng |
format |
Thesis:Thesis Thesis PeerReview:NonPeerReviewed PeerReview Book:Book Book |
author |
Pintakami, LintarBrillian |
title |
Keterlibatan Perempuan Tani pada Program Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat (PHBM) dalam Rangka Mencapai Kesejahteraan Rumah Tangga (Studi Kasus di Desa Bayem, Kecamatan Kasembon, Kabupaten Malang) |
publishDate |
2013 |
topic |
331.4 Women workers |
url |
http://repository.ub.ac.id/155647/1/041308018.pdf http://repository.ub.ac.id/155647/ |
contents |
Keterlibatan perempuan dalam menyumbang ekonomi keluarga tidak dapat dianggap ringan khususnya yang bekerja pada kegiatan rehabilitasi hutan. Kegiatan rehabilitasi hutan sering identik dengan kegiatan laki-laki karena dianggap cukup berat. Hal ini dikarenakan paradigma pembangunan di Indonesia masih berorientasi pada produktifitas fisik dan mengabaikan unsur sumberdaya manusia, terutama sumberdaya manusia yang berjenis kelamin perempuan (Yuliati, 2012). Rehabilitasi hutan di Jawa, di lakukan oleh Perhutani melalui model program Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat (PHBM). Witjahjono (2005) menyebutkan bahwa dalam sistem Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat (PHBM), masyarakat laki-laki maupun perempuan dilibatkan dalam pengelolaan dengan sasaran pokok ekologi, ekonomi, dan sosial. Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat (PHBM) mempunyai dua tujuan yaitu peningkatan kesejahteraan masyarakat dan keamanan hutan. Desa Bayem merupakan salah satu desa yang ikut terlibat dalam program Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat (PHBM), dengan persentase jumlah penduduk sekitar hutan yang berinteraksi dengan hutan sebesar 86% (Perhutani Ngantang, 2013). Sektor pertanian mendominasi perekonomian Desa Bayem secara umum (Perhutani Ngantang, 2013).
Perhatian terhadap masalah kaum perempuan dan keanekaragaman merupakan hal penting untuk pengelolaan hutan yang baik, untuk manfaat ekonomi yang merata, dan untuk tata kelola yang baik. Keberadaan hutan merupakan salah satu sumberdaya alam yang bernilai sosial ekonomi tinggi dan telah banyak dimanfaatkan untuk kesejahteraan rumahtangga. Khususnya perempuan, begitu mengandalkan sumber daya hutan untuk memperoleh penghasilan dan menghidupi keluarga mereka. Selain itu, pemanfaatan sumber daya hutan menawarkan kesempatan besar bagi perempuan pedesaan di pinggiran hutan untuk meningkatkan mata pencaharian mereka, mendukung rumah tangga dan meningkatkan posisi terpinggirkan mereka (Adedayo, 2010). Namun adanya perbedaan peluang terhadap keterlibatan dalam Program Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat (PHBM) tentunya akan berpengaruh terhadap kontribusi petani laki-laki dan petani perempuan dalam rumah tangga.
Berbagai masalah yang telah diuraikan tersebut, maka penelitian mengenai keterlibatan perempuan tani pada program Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat (PHBM) di kawasan hutan Desa Bayem dalam rangka mencapai kesejahteraan rumah tangga dianggap penting, dikarenakan masih adanya anggapan bahwa suara perempuan dianggap sudah terwakili oleh suara kaum laki-laki sembari menyatakan bahwa yang menentukan segala urusan, baik urusan keluarga maupun urusan publik adalah kaum laki-laki. Pendapat semacam ini mengakibatkan suara dan aspirasi kaum perempuan tidak terakomodasi. Tujuan dari penelitian ini adalah 1) mengetahui dan menganalisis peran perempuan tani dalam program pengelolaan hutan bersama masyarakat (PHBM), 2) mendiskripsikan sejauhmana keterlibatan perempuan tani dalam program Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat (PHBM) untuk mencapai kesejahteraan rumah tangga, dan 3) mengetahui dan menganalisis kontribusi pendapatan perempuan tani di kawasan hutan terhadap kesejahteraan rumah tangga dari program Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat (PHBM).
Penentuan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja ( purposive ) yaitu di Desa Bayem, Kecamatan Kasembon, Kabupaten Malang. Populasi dalam penelitian ini adalah petani hutan (pesanggem) baik laki-laki (suami) maupun perempuan (istri), yang berdomisili di Desa Bayem, Kecamatan Kasembon, Kabupaten Malang. Metode penetapan sampel yang digunakan adalah non probability sampling (pengambilan sampel disengaja). Teknik penentuan informan menggunakan snowball sampling . Jumlah informan dalam penelitian ini adalah sebanyak 14 informan petani hutan (pesanggem) baik suami maupun istri yang melakukan kegiatan di lahan lodenan. Selain 14 informan, juga terdapat 9 orang sebagai key informan . Key informan terdiri dari: tokoh masyarakat, baik formal maupun non-formal, perangkat desa, dan petugas dari perhutani.
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan pengumpulan data primer dan sekunder. Data primer diperoleh melalui kegiatan Focus Group Disscussion (FGD) kepada 2 kelompok yaitu kelompok petani hutan (pesanggem) baik laki-laki maupun perempuan dan kelompok perangkat Desa Bayem. Kegiatan wawancara mendalam ( in- depth interview ) yang dilakukan kepada Kepala Desa Bayem, Ketua LKDPH, Sekretaris Desa Bayem, Kepala Dusun, Asisten Perhutani, mandor Perhutani, Ketua PNPM GSC Desa Bayem, dan petani hutan (pesanggem), dan Observasi yang dilakukan adalah Observasi partisipatif. Sedangkan data sekunder diperoleh di kantor desa Bayem, jenis data tersebut antara lain: profil Desa Bayem, Kondisi kependudukan di Desa Bayem, dan AD/ART LKDPH Desa Bayem. Metode analisisdata yang digunakan yaitu analisis gender, analisis kualitatif, dan analisis kontribusi pendapatan.
Dari hasil penelitian yang dilakukan di Desa Bayem, Kecamatan Kasembon mengenai keterlibatan perempuan tani pada program Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat (PHBM) di kawasan hutan dalam rangka mencapai kesejahteraan rumah tangga, didapatkan hasil sebagai berikut : 1) Peran perempuan tani dalam program Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat (PHBM) terdiri dari peran produktif, reproduktif, dan sosial kemasyarakatan, 2) Keterlibatan perempuan pada program Pengelolaan Hutan bersama Masyarakat (PHBM), dalam pelaksanaan di lapang sangat besar.Akan tetapi dalam pelaksanaan kepengurusan program Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat PHBM) dan pembinaan secara formal tidak ada perhatian khusus terhadap peran perempuan dalam pengelolaan hutan. keterlibatan perempuan tani pada Program PHBM masih belum optimal. Keterlibatan mereka hanya sebatas pelaksanaan penanaman atau berusahatani di lahan lodenan, dan 3) besarnya kontribusi pendapatan perempuan tani pada pendapatan rumah tangga dihitung selama satu tahun. Perempuan tani memiliki peran dalam kesejahteraan rumah tangga dengan memberikan kontribusi terhadap pendapatan rumah tangga yang sama besarnya dengan laki-laki yaitu Rp. 16.981.900,-/ tahun atau 50%. Sebagian perempuan tani bahkan masih mampu memanfaatkan hasil hutan untuk industri rumah tangga dan meningkatkan nilai kontribusinya menjadi Rp. 19.194.448,-/tahun atau 56%. Meskipun demikian, tidak seperti petani laki-laki yang hanya sebatas memiliki peran produksi dan peran sosial kemasyarakatan, perempuan tani mampu mengalokasikan waktunya untuk tetap melakukan peran reproduksinya dalam rumah tangga. |
id |
IOS4666.155647 |
institution |
Universitas Brawijaya |
affiliation |
mill.onesearch.id fkp2tn.onesearch.id |
institution_id |
30 |
institution_type |
library:university library |
library |
Perpustakaan Universitas Brawijaya |
library_id |
480 |
collection |
Repository Universitas Brawijaya |
repository_id |
4666 |
subject_area |
Indonesian Language Collection/Kumpulan Karya Umum dalam Bahasa Indonesia* |
city |
MALANG |
province |
JAWA TIMUR |
shared_to_ipusnas_str |
1 |
repoId |
IOS4666 |
first_indexed |
2021-10-27T08:55:50Z |
last_indexed |
2021-10-28T07:41:44Z |
recordtype |
dc |
_version_ |
1751454362724466688 |
score |
17.538404 |