Analisis Karakteristik Tenaga Kerja Indonesia (TKI) terhadap Keputusan Bekerja di Sektor Formal, Sektor Informal dan tidak Bekerja di Luar Negeri (Studi di Desa Sumberrejo Kecamatan Gedangan Kabupaten

Main Author: Christinawati, EviLusiana
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2012
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/155623/
Daftar Isi:
  • Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh dari karakter individu, karakter rumah tangga, dan jaringan sosial terhadap keputusan tenaga kerja Indonesia (TKI) untuk bekerja di sektor formal dan sektor informal di luar negeri. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data pimer yang didapatkan dengan cara menyebarkan kuisioner terhadap responden. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah multinomial logit, dengan membedakan keputusan responden menjadi TKI di sektor formal, sektor informal dan keputusan responden yang tidak menjadi TKI. Hasil dari penelitian menunjukkan untuk TKI sektor formal, karakter individu yang berpengaruh signifikan adalah usia, jenis kelamin, lulusan SMA, sedangkan karakter rumah tangga adalah tanggungan keluarga. Untuk jaringan sosial adalah saudara dan agen PJTKI. Sedangkan untuk TKI sektor informal untuk karakter individu adalah jenis kelamin, tingkat pendidikan dan pendapatan berpengaruh secara negatif. Untuk keputusan yang tidak menjadi TKI adalah usia, jenis kelamin, lulusan perguruan tinggi dan pendapatan tinggi berpengaruh signifikan. Sedangkan untuk karater rumah tangga jumlah orang bekerja berpengaruh secara positif, untuk jaringan sosial teman dan agen PJTKI berpengaruh positif. Untuk karakter individu yang paling berpengaruh adalah pendidikan, dimana semakin tinggi responden maka akan mengurangi probabilitas responden menjadi TKI di sektor informal. Sedangkan untuk pendidikan menengah akan meningkatkan probabilita responden menjadi TKI di sektor formal. Sehingga untuk calon TKI yang masih berpendidikan rendah perlu diadakan pelatihan dan ketrampilan. Untuk keputusan tidak menjadi TKI pendidikan tinggi tidak berpengaruh hal ini terjadi karena sedikitnya informasi untuk lulusan perguruan tinggi. Untuk karakter rumah tangga TKI di sektor formal yang berpengaruh adalah jumlah tanggungan keluarga, sedangkan untuk TKI sektor informal adalah jumlah orang bekerja dalam keluarga. Dilihat hasil penelitian tersebut sempitnya lapangan pekerjaan di daerah asal mendorong responden menjadi TKI. Untuk itu perlu dilakukan pembinaan khusus bagi mantan TKI oleh pemerintah supaya dapat berwirausaha secara mandiri. Sedangkan untuk jaringan sosial yang paling berpengaruh adalah agen PJTKI, sehingga dalam hal ini agen PJTKI harus lebih memperbanyak informasi untuk TKI di sektor formal, dan juga memperbanyak informasi untuk lulusan perguruan tinggi. Selain itu harus ada pengawasan dari pemerintah, supaya jalur tata niaga agen PJTKI yang panjang yang bisa mengakibatkan mahalnya biaya pemberangkatan dapat di tekan.