Perencanaan Partisipatif Dalam Perspektif Community Developmentā (Studi tentang Perencanaan Pengelolaan Sampah Rumah Tangga Berbasis Masyarakat di Perumahan Bumi Ketapang Damai kelurahan Kebonmanis Ke
Main Author: | Ismoyo, Cahyo |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2015
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/155562/ |
Daftar Isi:
- Persoalan sampah di Indonesia telah menjelma menjadi masalah yang pelik dan sulit dipecahkan. Salah satu upaya untuk mengatasi hal ini adalah mengubah metode pengelolaan sampah dari pipe line menuju pengelolaan dengan basis 3R (reduse, reuse, recycle), hal ini tidak akan tercapai tanpa adanya partisipasi masyarakat dalam perencanaan, pelaksanaan, pengelolaan dan evaluasi. Disisi lain perencanaan dengan melibatkan masyarakat (perencanaan partisipatif) belum menemukan bentuk idealnya, rendahnya kualitas partisipasi selalu menjadi persoalan utamanya. Community development dipandang sebagai konsep yang digunakan selain untuk mewadahi partisipasi, konsep ini juga digunakan untuk meningkatkan partisipasi masyarakat. Dalam prosesnya community development bertujuan meningkatkan kapasitas pengambilan keputusan masyarakat yang berguna untuk mengatasi persoalan dengan memanfaatkan sumber daya yang ada. melalui proses inilah kemudian persoalan persampahan di perumahan direncanakan. Tujuan penelitian ini adalah: pertama, untuk mendiskripsikan dan menganalisis proses perencanaan pengelolaan sampah berbasis masyarakat dengan perpektif community development; kedua, mendiskripsikan, menganalisis dan menginterpretasikan manfaat yang diperoleh masyarakat dari proses perencanaan ini; dan ketiga, mengidentifikasi dan menganalisis faktor pendukung dan penghambat prose perencanaan pengelolaan sampah rumah tangga berbasis masyarakat. Hasil temuan dilapangan menunjukkan bahwa penggunaan konsep community development mampu meningkatkan kapasitas masyarakat dalam perencanaan sehingga mampu mengatasi persoalan sampah dilingkungan sekaligus memperkuat struktur masyarakat. Faktor pendukung dari perencanaan ini adalah adanya kesadaran masyarakat untuk berubah; tim fasilitator yang berproses bersama masyarakat; proses perencanaan yang bersifat terbuka; dan adanya dukungan dari tokoh masyarakat, pemerintah daerah dan sektor privat. sedangkan yang menjadi faktor penghambat adalah: rendahnya kepedulian dan pengetahuan masyarakat tentang pengelolaan sampah secara umum; adanya mental block yang berasal dari pengalaman masa lalu; dan ketidakpercayaan akan pengaruh partisipasi masyarakat terhadap hasil perencanaan.