“Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Partisipasi Masyarakat dalam perencanaan Pembangunan di Desa Banjaran Kecamatan Driyorejo Kabupaten Gresik”

Main Author: Suroso, Hadi
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2014
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/155550/
Daftar Isi:
  • Salah satu pendekatan perencanaan pembangunan dalam Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) ialah pendekatan partisipatif dengan melibatkan semua stakeholders pembangunan agar mendapatkan aspirasi dan menciptakan rasa memiliki. Perwujudan perencanaan partisipatif dalam SPPN ialah diadakannya Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) di setiap level pemerintahan mulai dari tingkat desa hingga pusat. Di tingkat desa Musrenbang ini disebut dengan Musrenbangdes. Tujuan penelitian ialah untuk mengetahui derajat partisipasi masyarakat dalam perencanaan pembangunan desa di Desa Banjaran, memperoleh gambaran keaktifan berpartisipasi masyarakat bila dilihat dari beberapa faktor internal dan eksternal serta hubungan faktor-faktor tersebut terhadap keaktifan berpartisipasi dalam perencanaan pembangunan Desa Banjaran. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif untuk menguji hipotesis terhadap hubungan antar variabel yang diteliti. Pendekatan yang digunakan ialah dengan survei yang menggunakan kuesioner sebagai instrument utama dalam penelitian. h asil penelitian terhadap mekanisme Musrenbangdes bila dibandingkan dengan derajat partisipasi Arsntein menunjukkan bahwa derajat partisipasi masyarakat dalam perencanaan pembangunan melalui Musrenbangdes di Desa Banjaran masih sampai pada anak tangga ke lima yaitu Penentraman pada derajat Pertanda Partisipasi (Degrees of Tokenism) dimana masyarakat tetap didengar dan diperkenankan berpendapat, tetapi mereka tidak memiliki kemampuan untuk mendapatkan jaminan bahwa usulan mereka akan dipertimbangkan oleh pemerintah Berdasarkan hasil uji chi-square terhadap tujuh faktor internal dan eksternal yang diduga memiliki hubungan dengan keaktifan berpartisipasi masyarakat dalam Perencanaan Pembangunan Desa melalui Musrenbangdes menunjukkan hanya usia, tingkat pendidikan,jenis pekerjaan, komunikasi dan kepemimpinan yang mempunyai hubungan, sedangkan tingkat penghasilan dan lamanya tinggal dalam desa tidak mempunyai hubungan yang berarti. Sehingga dari seluruh hasil pengujian hipotesis tersebut menunjukkan bahwa tingkat pendidikan, tingkat komunikasi, usia, jenis pekerjaan dan tingkat kepemimpinan masing-masing memiliki hubungan dengan keaktifan berpartisipasi masyarakat dalam Musrenbangdes di Desa Banjaran. Ini berarti ada perbedaan keaktifan berpartisipasi masyarakat dalam perencanaan pembangunan desa melalui Musrenbangdes di Desa Banjaran bila dilihat dari tingkat pendidikan, tingkat komunikasi, usia, jenis pekerjaan dan tingkat kepemimpinan.