Studi Perbandingan Aktivitas Antibakteri Mikrokapsul Minyak Daun, Kulit Buah, dan Fraksi Minyak Jeruk Purut (Citrus hystrix D.C.) terhadap Bakteri Streptococcus mutans

Main Author: Labdhakaruna
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/155210/
Daftar Isi:
  • Minyak atsiri jeruk purut telah diteliti dapat menghambat pertumbuhan bakteri Streptococcus mutans. Kelemahan minyak jeruk purut adalah mempunyai komponen yang sensitif terhadap oksidasi. Pada penelitian ini dilakukan mikroenkapsulasi minyak jeruk purut daun (mikrokapsul D), minyak kulit buah (mikrokapsul K), minyak fraksi ranting (mikrokapsul F) untuk mengatasi kelemahan tersebut. Mikroenkapsulasi minyak jeruk purut menggunakan metode crosslink dengan bahan kitosan-glutaraldehid. Karakterisasi mikrokapsul minyak jeruk purut dilakukan menggunakan Particle Size Analyzer (PSA), Scanning Electron Microscope (SEM), dan Spektrofotometer FTIR. Jumlah minyak jeruk purut yang terenkapsulasi ditentukan menggunakan Spektrofotometer UV-Vis. Uji aktivitas antibakteri mikrokapsul dilakukan menggunakan metode difusi sumuran dan metode dilusi kontak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mikrokapsul mempunyai rentang diameter partikel 367-419 μm (mikrokapsul D), 269-423 μm (mikrokapsul K), 210-434 μm (mikrokapsul F), dan 389,88 μm (mikrokapsul blanko). Morfologi permukaan mikrokapsul D, K, dan F halus dan menggumpal, sedangkan mikrokapsul blanko berpori. Serapan gugus imin(C=N) muncul pada bilangan gelombang 1638,57 cm-1 (mikrokapsul blanko), 1639,29-1644,36 cm-1 (mikrokapsul D), 1637, 36-1638, 57 cm-1 (mikrokapsul K), serta 1639,38-1950,14 cm-1 (mikrokapsul F). Efisiensi mikroenkapsulasi berkisar antara 3,32-14,43 % untuk mikrokapsul D, 0,65-2,75 % untuk mikrokapsul K, dan 2,15-4,78 % untuk mikrokapsul R. Rerata diameter zona bening mikrokapsul D, K, F lebih dari 10 mm. Mikrokapsul D, K, F dengan konsentrasi 5 mg/mL dapat menghambat pertumbuhan bakteri S.mutans sebanyak 99,99%.