Pengaruh Fotoperiode terhadap Pematahan Dormansi Umbi dan Pertumbuhan Bibit Kentang (Solanum tuberosum L.)
Main Author: | Sari, TamiliaSeptia |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/155162/ |
ctrlnum |
155162 |
---|---|
fullrecord |
<?xml version="1.0"?>
<dc schemaLocation="http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc/ http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc.xsd"><relation>http://repository.ub.ac.id/155162/</relation><title>Pengaruh Fotoperiode terhadap Pematahan Dormansi Umbi dan Pertumbuhan Bibit Kentang (Solanum tuberosum L.)</title><creator>Sari, TamiliaSeptia</creator><subject>570 Biology</subject><description> Umbi kentang (S. tuberosum L.) memiliki masa dormansi 3-4 bulan, sehingga umbi tidak dapat ditanam langsung. Fotoperiode diduga dapat menginduksi pematahan dormansi pada umbi kentang dan menginduksi munculnya tunas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh fotoperiode terhadap pematahan dormansi umbi kentang dan kualitas pertumbuhannya. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial. Faktor pertama adalah fotoperiode (0, 8, 12, 16, 20, dan 24 jam/hari) dan faktor kedua adalah lama inkubasi (1, 2, 3, dan 4 bulan). Umbi kentang diinkubasi dalam ruang tertutup dengan pencahayaan 600 lx selama 8, 12, 16, 20, dan 24 jam/hari dan pada ruang gelap tertutup selama 1, 2, 3, dan 4 bulan. Data dianalisis dengan menggunakan program ARTool dan Originlab Pro 2015 for Windows ver. 9.2. Hasil menunjukan waktu muncul tunas hanya dipengaruhi oleh fotoperiode dengan waktu muncul tunas tercepat yaitu 28 hari pada umbi yang diinkubasi dengan kondisi gelap. Jumlah tunas total tertinggi yaitu mencapai 8 tunas pada umbi yang diinkubasi dalam kondisi gelap dan mencapai 4 tunas pada umbi yang disimpan selama 4 bulan. Kualitas tunas lebih baik pada umbi yang diinkubasi dengan fotoperiode yang menghasilkan tunas yang kokoh sehingga tidak mudah patah. Fotoperiode dan lama inkubasi tidak berpengaruh signifikan terhadap jumlah tunas berkembang dan tinggi tanaman kentang, tetapi jumlah tunas yang berkembang lebih banyak pada bibit hasil pematahan dormansi dengan fotoperiode 8 jam/hari. Tinggi tanaman lebih tinggi pada bibit hasil pematahan dormansi dengan fotoperiode 0 jam/hari (kondisi gelap) dan pada bibit yang diinkubasi selama 2 bulan. 
</description><date>2017-01-23</date><type>Thesis:Thesis</type><type>PeerReview:NonPeerReviewed</type><identifier> Sari, TamiliaSeptia (2017) Pengaruh Fotoperiode terhadap Pematahan Dormansi Umbi dan Pertumbuhan Bibit Kentang (Solanum tuberosum L.). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya. </identifier><relation>SKR/MIPA/2017/122/051701068</relation><recordID>155162</recordID></dc>
|
format |
Thesis:Thesis Thesis PeerReview:NonPeerReviewed PeerReview |
author |
Sari, TamiliaSeptia |
title |
Pengaruh Fotoperiode terhadap Pematahan Dormansi Umbi dan Pertumbuhan Bibit Kentang (Solanum tuberosum L.) |
publishDate |
2017 |
topic |
570 Biology |
url |
http://repository.ub.ac.id/155162/ |
contents |
Umbi kentang (S. tuberosum L.) memiliki masa dormansi 3-4 bulan, sehingga umbi tidak dapat ditanam langsung. Fotoperiode diduga dapat menginduksi pematahan dormansi pada umbi kentang dan menginduksi munculnya tunas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh fotoperiode terhadap pematahan dormansi umbi kentang dan kualitas pertumbuhannya. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial. Faktor pertama adalah fotoperiode (0, 8, 12, 16, 20, dan 24 jam/hari) dan faktor kedua adalah lama inkubasi (1, 2, 3, dan 4 bulan). Umbi kentang diinkubasi dalam ruang tertutup dengan pencahayaan 600 lx selama 8, 12, 16, 20, dan 24 jam/hari dan pada ruang gelap tertutup selama 1, 2, 3, dan 4 bulan. Data dianalisis dengan menggunakan program ARTool dan Originlab Pro 2015 for Windows ver. 9.2. Hasil menunjukan waktu muncul tunas hanya dipengaruhi oleh fotoperiode dengan waktu muncul tunas tercepat yaitu 28 hari pada umbi yang diinkubasi dengan kondisi gelap. Jumlah tunas total tertinggi yaitu mencapai 8 tunas pada umbi yang diinkubasi dalam kondisi gelap dan mencapai 4 tunas pada umbi yang disimpan selama 4 bulan. Kualitas tunas lebih baik pada umbi yang diinkubasi dengan fotoperiode yang menghasilkan tunas yang kokoh sehingga tidak mudah patah. Fotoperiode dan lama inkubasi tidak berpengaruh signifikan terhadap jumlah tunas berkembang dan tinggi tanaman kentang, tetapi jumlah tunas yang berkembang lebih banyak pada bibit hasil pematahan dormansi dengan fotoperiode 8 jam/hari. Tinggi tanaman lebih tinggi pada bibit hasil pematahan dormansi dengan fotoperiode 0 jam/hari (kondisi gelap) dan pada bibit yang diinkubasi selama 2 bulan.
|
id |
IOS4666.155162 |
institution |
Universitas Brawijaya |
affiliation |
mill.onesearch.id fkp2tn.onesearch.id |
institution_id |
30 |
institution_type |
library:university library |
library |
Perpustakaan Universitas Brawijaya |
library_id |
480 |
collection |
Repository Universitas Brawijaya |
repository_id |
4666 |
subject_area |
Indonesian Language Collection/Kumpulan Karya Umum dalam Bahasa Indonesia* |
city |
MALANG |
province |
JAWA TIMUR |
shared_to_ipusnas_str |
1 |
repoId |
IOS4666 |
first_indexed |
2021-10-27T08:55:27Z |
last_indexed |
2021-10-28T07:41:21Z |
recordtype |
dc |
_version_ |
1751454410920165376 |
score |
17.538404 |