Pengaruh Ekstrak Temulawak (Curcuma Xanthorrhiza) Terhadap Kandunga Radikal Bebas Dan Gambaran Mikroskopis Pada Organ Paru-Paru Mencit (Mus Musculus) Yang Terpapar Radiasi Gamma

Main Author: Shabrina, RaraAyu
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2016
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/155128/
ctrlnum 155128
fullrecord <?xml version="1.0"?> <dc schemaLocation="http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc/ http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc.xsd"><relation>http://repository.ub.ac.id/155128/</relation><title>Pengaruh Ekstrak Temulawak (Curcuma Xanthorrhiza) Terhadap Kandunga Radikal Bebas Dan Gambaran Mikroskopis Pada Organ Paru-Paru Mencit (Mus Musculus) Yang Terpapar Radiasi Gamma</title><creator>Shabrina, RaraAyu</creator><subject>530 Physics</subject><description> Radiasi gamma merupakan radiasi yang mempunyai energi yang besar dan sering digunakan dalam teknik terapi pada penderita kanker. Radiasi gamma yang digunakan dalam teknik terapi pada daerah dada mempunyai kemungkinan mengenai paru-paru yang sehat yang akhirnya bisa menyebabkan kerusakan paru-paru. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak temulawak terhadap kandungan radikal bebas dan kerusakan paru-paru mencit yang terpapar radiasi gamma. Mencit dibagi menjadi 2 kelompok yaitu kelompok radiasi positif dan negatif. Kelompok radiasi negatif adalah kelompok yang diradiasi dengan variasi waktu 10, 20, 30, 40, dan 50 menit, sedangkan kelompok radiasi positif adalah kelompok yang diberi ekstrak temulawak dengan dosis 1,4; 2,0; 2,6; 3,2; dan 3,8 mg/Kg BB mencit kemudian diradiasi gamma selama 30 menit. Jenis radikal bebas dilihat dari pengamatan menggunakan alat ESR, sedangkan kerusakan paru-paru dilihat dari gambaran mikroskopis paru-paru dengan perbesaran 400x. Hasil penelitian menunjukkan bahwa radikal bebas yang muncul adalah Triton dengan nilai faktor g sebesar 5,962597247. Ekstrak temulawak dapat menurunkan banyaknya radikal bebas pada paru-paru yakni yang semula sebesar 0,63 cm2menjadi 0 cm2, sedangkan kerusakan pada paru-paru menurun dari 58,6% menjadi 25,9%. &#xD; &#xD; &#xD; </description><date>2016-02-02</date><type>Thesis:Thesis</type><type>PeerReview:NonPeerReviewed</type><identifier> Shabrina, RaraAyu (2016) Pengaruh Ekstrak Temulawak (Curcuma Xanthorrhiza) Terhadap Kandunga Radikal Bebas Dan Gambaran Mikroskopis Pada Organ Paru-Paru Mencit (Mus Musculus) Yang Terpapar Radiasi Gamma. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya. </identifier><relation>SKR/MIPA/2016/92/051603440</relation><recordID>155128</recordID></dc>
format Thesis:Thesis
Thesis
PeerReview:NonPeerReviewed
PeerReview
author Shabrina, RaraAyu
title Pengaruh Ekstrak Temulawak (Curcuma Xanthorrhiza) Terhadap Kandunga Radikal Bebas Dan Gambaran Mikroskopis Pada Organ Paru-Paru Mencit (Mus Musculus) Yang Terpapar Radiasi Gamma
publishDate 2016
topic 530 Physics
url http://repository.ub.ac.id/155128/
contents Radiasi gamma merupakan radiasi yang mempunyai energi yang besar dan sering digunakan dalam teknik terapi pada penderita kanker. Radiasi gamma yang digunakan dalam teknik terapi pada daerah dada mempunyai kemungkinan mengenai paru-paru yang sehat yang akhirnya bisa menyebabkan kerusakan paru-paru. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak temulawak terhadap kandungan radikal bebas dan kerusakan paru-paru mencit yang terpapar radiasi gamma. Mencit dibagi menjadi 2 kelompok yaitu kelompok radiasi positif dan negatif. Kelompok radiasi negatif adalah kelompok yang diradiasi dengan variasi waktu 10, 20, 30, 40, dan 50 menit, sedangkan kelompok radiasi positif adalah kelompok yang diberi ekstrak temulawak dengan dosis 1,4; 2,0; 2,6; 3,2; dan 3,8 mg/Kg BB mencit kemudian diradiasi gamma selama 30 menit. Jenis radikal bebas dilihat dari pengamatan menggunakan alat ESR, sedangkan kerusakan paru-paru dilihat dari gambaran mikroskopis paru-paru dengan perbesaran 400x. Hasil penelitian menunjukkan bahwa radikal bebas yang muncul adalah Triton dengan nilai faktor g sebesar 5,962597247. Ekstrak temulawak dapat menurunkan banyaknya radikal bebas pada paru-paru yakni yang semula sebesar 0,63 cm2menjadi 0 cm2, sedangkan kerusakan pada paru-paru menurun dari 58,6% menjadi 25,9%.
id IOS4666.155128
institution Universitas Brawijaya
affiliation mill.onesearch.id
fkp2tn.onesearch.id
institution_id 30
institution_type library:university
library
library Perpustakaan Universitas Brawijaya
library_id 480
collection Repository Universitas Brawijaya
repository_id 4666
subject_area Indonesian Language Collection/Kumpulan Karya Umum dalam Bahasa Indonesia*
city MALANG
province JAWA TIMUR
shared_to_ipusnas_str 1
repoId IOS4666
first_indexed 2021-10-27T08:55:23Z
last_indexed 2021-10-28T07:41:17Z
recordtype dc
_version_ 1751454411249418240
score 17.538404