Kandungan Capsaicin, Karotenoid, Dan Klorofil Pada Cabai Rawit Lokal (Capsicum Frutescens L.) Hasil Perlakuan Ethyl Methane Sulfonate (Ems)

Main Author: Faradise, NovariaSyilfira
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2016
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/155077/
Daftar Isi:
  • Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan capsaicin, karotenoid, dan klorofil (a, b, dan total) pada buah cabai rawit tiga genotip (muda dan masak) yang diperlakukan EMS; mengetahui kandungan capsaicin, karotenoid, dan klorofil (a, b, dan total) pada buah muda dan buah masak; serta mengetahui kandungan karotenoid dan klorofil pada daun cabai rawit dari tanaman hasil perlakuan EMS. Percobaan dalam penelitian ini disusun berdasarkan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Biji cabai rawit direndam dengan EMS konsentrasi 0,01%; 0,02%; dan 0,04%. Biji cabai rawit direndam dengan air sebagai tanaman kontrol. Genotip yang digunakan adalah Genotip 1, Genotip 2, dan Genotip 3. Parameter yang diamati adalah capsaicin yang diukur dengan absorbansi 280 nm; karotenoid yang diukur dengan absorbansi 480 nm, 645 nm, dan 663 nm; dan klorofil yang diukur dengan absorbansi 645 nm dan 663 nm. Objek yang diamati adalah buah muda, buah masak, dan daun. Data yang diperoleh dianalisis secara statistik menggunakan ANOVA dengan P-Value ≤ 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan EMS menghasilkan keragaman kandungan capsaicin dengan pola tanggap yang sama pada Genotip 1 dan Genotip 2, sedangkan pada Genotip 3 menghasilkan pola tanggap berbeda. EMS berpengaruh nyata terhadap kandungan karotenoid buah masak Genotip 3 dan bepengaruh nyata terhadap kandunggan klorofil a, b, dan total daun Genotip 2. Jumlah rata-rata capsaicin buah masak lebih tinggi dari buah muda (Genotip 1 dan Genotip 2), sedangkan pada Genotip 3, jumlah rata-rata capsaicin buah muda lebih tinggi dari buah masak. Jumlah rata-rata karotenoid daun dan klorofil (a, b, dan total) daun lebih tinggi dari buah muda dan buah masak.