Efek Kombinasi Ekstrak Daun Tapak Liman (Elephantopus Sauropus) Da Katuk (Sauropus Androgynus) Pada Histologi Mencit Balb/C Bunting Terinfeksi Salmonella Typhimurium
Main Author: | Eltavia, Fakhisa |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/155020/ |
Daftar Isi:
- Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kombinasi dari ekstrak tapak liman dan katuk terhadap histologi hati dan ginjal mencit. Penelitian ini menggunakan hewan coba 24 ekor mencit betina bunting Balb/c yang berumur 4-5 minggu dengan berat 20-30 gram. Metode penelitian ini dibagi menjadi tujuh kelompok yaitu K- (kontrol), K+ (diinfeksi salmonella typhi. tanpa pemberian ekstrak), P1 (perlakuan ektraksi tapak liman 100%), P2 (perlakuan ekstraksi tapak liman 75% dan katuk 25%), P3 (perlakuan ekstraksi tapak liman 50% dan katuk 50%), P4 (perlakuan ektraksi tapak liman 25% dan katuk 75%), P5 (perlakuan ekstraksi katuk 100%). Ekstraksi diberikan secara oral selama 12 hari. Hari ke 12 mencit dibedah dan diambil organ hati dan ginjal. Selanjutnya, dibuat preparat hati dan ginjal dengan metode paraffin dan pewarnaan Hematoxylin-Eosin. Preparat hati dan ginjal diamati dengan menggunakan mikroskop cahaya BX51 perbesaran 400X. Hasil penelitian ini yaitu rata-rata persentase jumlah hepatosit nekrosis yang paling tinggi yaitu pada perlakuan K+ dengan nilai ginjal 10.029% dan hati 13.197%. Namun ketika diberi perlakuan dosis, sel yang mengalami nekrosis paling rendah pada ginjal pada dosis Elephantopus scaber 75% dan 25% Sauropus androgynus dengan nilai 4.588%. Sel yang mengalami nekrosis yang paling rendah pada hati dengan dosis Sauropus androgynus 100% dengan nilai 7.599%. ekstrak kombinasi memiliki pengaruh terhadap penurunan sel nekrosis pada hati dan ginjal. Namun jika hati yang mengalami nekrosis dosis yang tepat yaitu Sauropus androgynus 100%.