Identifikasi Kerusakan Sel Darah Mencit (Mus Musculus) Berdasarkan Gambaran Mikroskopis Akibat Bahan Aktif Transfluthrin Pada Obat Nyamuk One Push Aerosol
Main Author: | Nagara, DindaTaruna |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/155009/ |
Daftar Isi:
- Obat nyamuk semprot sering digunakan oleh mayarakat Indonesia karena praktis, ukuran partikelnya kecil, efektif melumpuhkan serangga dan bertahan hingga kurang lebih 10 jam. Bahan aktif yang terkandung dalam obat nyamuk one push aerosol adalah transfluthrin. Transfluthrin mampu menyebabkan kerusakan pada sel darah merah. Penelitian dilakukan dengan cara menyemprot obat nyamuk tipe H (25% transfluthrin) dan tipe V (21.3% transfluthrin) pada mencit dalam ruang tertutup. Selama 23 hari mencit disemprot obat nyamuk dan didiamkan selama 20 menit didalam sebuah chamber atau wadah berukuran 31,5 cm x 21,5 cm x 19,5 cm. Terdapat variasi semprotan yaitu sebanyak 1 kali, 2 kali, 3 kali, 4 kali dan 5 kali. Setelah 23 hari mencit dibedah dan diambil sampel darahnya untuk diamati pada miksroskop. Pada proses pengamatan dapat diketahui bahwa dalam keadaan normal 27.13% sel darah merah sudah mengalami kerusakan. Untuk tipe H kerusakan sel darah merah tertinggi pada 5 kali semprotan sebesar 71.49% dan tipe V sebesar 72.12%. Semakin tinggi semprotan yang diberikan pada mencit maka semakin tinggi juga kerusakan sel darah.