Sintesis Alumina dari Limbah Anodisasi dengan Metode Sol-Gel: Kajian pH Sintesis dan Waktu Aging

Main Author: Permatasari, Deka
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2016
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/155007/
Daftar Isi:
  • Penelitian sintesis alumina telah dilakukan dengan memanfaatkan limbah anodisasi sebagai bahan baku. Limbah anodisasi merupakan produk samping dari proses anodisasi logam seperti aluminium. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pH sintesis dan waktu aging terhadap massa Al(OH)3 serta karakter dari Al(OH)3 dan Al2O3 yang dihasilkan. Limbah anodisasi diendapkan menjadi Al(OH)3 dan dilakukan pemurnian. Sintesis alumina dilakukan melalui metode sol-gel dengan variasi pH sintesis yaitu pH 7, 8, 9, dan 10 serta variasi waktu aging yaitu 1, 2, dan 3 hari. Al(OH)3 yang dihasilkan kemudian dikalsinasi pada temperatur 9000C untuk membentuk Al2O3. Al(OH)3 dan Al2O3 hasil kalsinasi kemudian dikarakterisasi menggunakan PSA, spektrofotometer FTIR dan XRD. Pada penelitian ini pH sintesis dan waktu aging berpengaruh terhadap massa dan ukuran partikel Al(OH)3. Massa optimum sebesar 1,85 gram pada pH 7 waktu aging 2. Hasil karakterisasi PSA menunjukkan pada diameter 90% menunjukkan semakin meningkatnya pH dan semakin lama waktu aging maka ukuran partikel semakin kecil. Pada penelitian ini Al2O3 yang diperoleh sebanyak 0,64 gram dengan rendemen 98% dari 1 gram Al(OH)3. Al2O3 hasil sintesis dikarakterisasi menggunakan spektrofotometer FT-IR dan diperoleh serapan pada bilangan gelombang 784,97; 619,11; dan 582,46 cm-1 yang menunjukkan adanya gugus fungsi Al-O. Berdasarkan hasil XRD, Al(OH)3 hasil sol-gel mengarah ke fase kristal Gibbsite dengan nilai dÅ yaitu 3,360; 3,217; 2,252; 2,029; dan 1,649. Al2O3 mengarah ke kristal α- Al2O3 dengan nilai dÅ yaitu 2,028; 1,407; dan 1,766.