Penerapan Model Boltzmann Dan Stannard Pada Pertumbuhan Tanaman Melon (Cucumis Melo L.)

Main Author: Sari, YopyErlina
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2016
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/154771/
Daftar Isi:
  • Berbagai peristiwa di lingkungan sekitar merupakan kejadian yang dapat dimodelkan dengan persamaan regresi, baik linier maupun nonlinier. Model pertumbuhan merupakan salah satu contoh regresi nonlinier. Penelitian ini menggunakan model pertumbuhan Boltzmann dan Stannard untuk menjelaskan pola pertumbuhan tanaman melon, menentukan model yang lebih baik serta menghitung laju pertumbuhan maksimum tanaman melon. Tanaman melon ditanam di tiga lokasi dengan ketinggian tempat berbeda dan tingginya diukur setiap 6 hari sekali hingga berumur 66 hari setelah tanam. Pendugaan parameter dilakukan dengan Metode Kuadrat Terkecil menggunakan iterasi Levenberg Marquardt. Berdasarkan nilai R 2 dan AIC C , model Boltzmann dan Stannard dapat digunakan untuk menjelaskan pola pertumbuhan tanaman melon di Karangploso dan Pujon, namun model Boltzmann lebih baik digunakan karena lebih sederhana. Laju pertumbuhan maksimum tanaman melon terjadi pada 35-43 hari setelah tanam dan pada saat tersebut tinggi tanaman mencapai kisaran 70-80 cm. Maka sebelum mencapai laju pertumbuhan maksimum dapat diberikan perlakuan khusus seperti pemupukan dan pengairan, dalam usaha meningkatkan produksi melon.