Pengaruh Waktu Distilasi Uap-Air terhadap Rendemen dan Komponen Penyusun Minyak Atsiri Daun Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia (Christm. & Panz.) Swingle)
Main Author: | Ingeswari, AulyaVidiana |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2015
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/154525/ |
Daftar Isi:
- Indonesia merupakan Negara penghasil minyak atsiri, salah satunya adalah minyak dari tanaman jeruk nipis (Citrus aurantifolia (Christm.&Panz.) Swingle). Minyak atsiri jeruk nipis umumnya diisolasi dari kulit buah jeruk nipis. Minyak tersebut juga dapat diisolasi dari bagian daun. Terbatasnya informasi tentang minyak atsiri daun jeruk nipis hasil distilasi uap-air menjadi dasar penelitian ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi dan melakukan karakterisasi sifat fisik minyak atsiri daun jeruk nipis; membandingkan profil komponen penyusunnya; mengetahui waktu distilasi yang menghasilkan minyak atsiri dengan komponen utama berkadar tinggi; dan melakukan uji tingkat kesukaan bau terhadap minyak tersebut. Isolasi dilakukan menggunakan metode distilasi uap-air selama 3, 5, 7, dan 9 jam. Penentuan sifat fisik minyak meliputi warna, bau, indeks bias, dan berat jenis. Analisis komponen penyusun minyak menggunakan Kromatografi Gas-Spektrometer massa (KG-SM). Uji tingkat kesukaan bau minyak dilakukan dengan metode Simple Ranking-Friedman Analysis Randomized Block Design. Minyak daun jeruk nipis yang diperoleh berwarna kuning muda hingga kuning dengan rendemen tertinggi sebesar 0,13% pada waktu distilasi 9 jam. Hasil analisis minyak atsiri menggunakan KG-SM menunjukkan adanya 16 -17 komponen penyusun untuk masing-masing distilasi dengan 3 komponen utama yang berkontribusi terhadap kualitas aroma minyak atsiri. Kadar limonen tertinggi (53,62%) diperoleh pada waktu distilasi 7 jam. Waktu distilasi mempengaruhi rendemen dan kompsisi komponen penyusun minyak atsiri yang dihasilkan. Minyak atsiri daun jeruk nipis hasil distilasi uap-air selama 7 jam paling disukai.