Perencanaan Aktivitas Pemeliharaan Boiler Unit 3 Dengan Metode Reliability Centered Maintenance (RCM) II

Main Author: Nurcahya, Nanda Novisiana Tika
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/1543/1/NANDA%20NOVISIANA%20TIKA%20NURCAHYA.pdf
http://repository.ub.ac.id/1543/
Daftar Isi:
  • Dalam sistem pembangkit, mesin boiler merupakan sistem utama yang berfungsi untuk menghasilkan uap untuk memutar turbin. Kegagalan pada komponen boiler menyebabkan mesin boiler tidak dapat beroperasi dan terjadi kehilangan produksi listrik di PT PJB UP Gresik. Di tahun 2016 mesin boiler mengalami downtime selama 14277 menit, hal ini meyebabkan kerugian pada PT PJB UP Gresik. Upaya untuk menjamin ketersediaan pasokan energi listrik, dibutuhkan suatu proses pemeliharaan yang tepat terhadap mesin boiler. Pada penelitian ini, strategi pemeliharaan yang akan dirancang adalah implementasi perancangan maintenance task atau aktivitas pemeliharaan dengan menggunakan metode Reliability Centered Maintenance II. Metode Reliability Centered Maintenance II dipilih karena memiliki kelebihan dalam menentukan program pemeliharaan yang tepat, pemeliharaan ini difokuskan pada komponen mesin kritis serta dapat mengeliminasi kegiatan perawatan yang tidak diperlukan. Perancangan maintenance dengan RCM II akan mampu menghasilkan maintenance task yang tepat berdasarkan fungsi peralatan untuk meminimalkan konsekuensi kegagalan yang terjadi. Semuanya akan dicantumkan ke dalam Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) diagram dan RCM II Decision diagram yang tergabung dalam RCM II Decision Worksheet. Hasil perhitungan Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) pada mesin sekunder boiler adalah pada komponen Forced draft Fan, yaitu motor penggerak menghasilkan nilai yang paling tinggi yaitu rank severity sebesar 8, occurance sebesar 3 dan detection sebesar 5, sehingga nilai RPN yang dihasilkan oleh komponen motor penggerak adalah 120. Berdasarkan rancangan aktivitas pemeliharaan yang tepat dalam bentuk RCM II Decision Worksheet maka kerusakan komponen motor penggerak dilakukan tindakan scheduled discard task yaitu dilakukan pengecekan rutin terhadap getaran dan temperature bearing dengan menambahkan pelumas, dan interval waktu perawatan sebesar 1032 jam. Motor penggerak estimasi total biaya perawatan sebelum menggunakan interval perawatan dan rata-rata MTTF baru sebesar Rp. 40.442.319.533 sedangkan estimasi total biaya sesudah sebesar Rp. 47.426.143.237.