Penerapan First-Order Fuzzy Time Series Pada Beban Listrik Harian (Studi Kasus Di Pt. Pln (Persero) Malang, Gardu Induk Polehan)
Main Author: | Rahmawati, Deasi |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2015
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/154249/ |
Daftar Isi:
- PT. PLN (Persero) Malang menggunakan PLTA untuk mencukupi kebutuhan tenaga listrik konsumen. Untuk mencukupi permintaan kebutuhan tenaga listrik konsumen diperlukan peramalan. Peramalan ditujukan agar tidak terjadi defisit konsumsi tenaga listrik yang menyebab-kan biaya operasional tinggi. Selain itu, peramalan memberikan kesiapan unit pembangkit listrik untuk menyediakan pasokan listrik kepada konsumen. Metode peramalan yang digunakan untuk mengatasi permasala-han ini adalah first-order fuzzy time series (FTS). Tujuan dari penerapan first-order FTS ini adalah untuk meningkatkan hasil keakuratan peramalan dalam menanggapi ketidakpastian. Model yang digunakan merupakan metode first-order FTS yang dikembangkan oleh Chen dan Liu. Kedua model ini diterapkan untuk meramalkan beban listrik harian selama 1 Januari 2014 sampai 2 November 2014 dan digunakan untuk meramalkan 3 November 2014 sampai 18 Januari 2015. Berdasarkan nilai MAPE dan MSE, peramalan dengan first-order FTS oleh Chen memiliki tingkat kesalahan model lebih lebih kecil yaitu 3,68 % dan 35081,33, sedangkan first-order FTS oleh Liu memiliki nilai tingkat kesalahan yaitu 3,82 % dan 35788,27. Tingkat kesalahan hasil peramalan oleh Chen juga lebih kecil yaitu 4,46% dan 41754,64 , sedangkan Liu yaitu 4,72% dan 41971,5. Selisih nilai MAPE dan MSE yang tidak terlalu besar disebabkan karena panjang interval yang digunakan sama yaitu 10000.