Respon Embrio Lymnaea rubiginosa Mich. Terhadap Pemberian Beberapa Konsentrasi Biopestisida
Main Author: | Halli, Mustofa |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2015
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/154206/ |
Daftar Isi:
- Penggunaan pestisida kimia di lahan pertanian telah menyebabkan dampak negatif baik bagi lingkungan maupun bagi makhluk hidup. Beberapa dampak tersebut antara lain : tercemarnya air dan tanah, tercemarnya udara, timbulnya hama resisten, timbulnya hama baru atau ledakan hama sekunder. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Biopestisida sebagai agen pengendali ramah lingkungan terhadap perkembangan embrio Lymnaea rubiginosa Mich. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Ekologi dan Diversitas Hewan Jurusan Biologi FMIPA Universitas Brawijaya. Embrio yang digunakan berada pada stadia satu sel diberi perlakuan berbagai konsentrasi Biopestisida (0%, 0,1 %, 0,2 %, 0,3 %, 0,4 %, 0,5 %, 0,6 % dan 0,7 %). Data pengamatan berupa abnormalitas perkembangan embrio dianalisis secara deskriptif. Data faktor abiotik di analisis dengan ANOVA atau uji Brown-Forshyte dilanjutkan uji Games-Howell jika ada beda. Semua stadium menunjukkan bahwa embrio Lymnaea rubiginosa dapat berkembang baik pada semua perlakuan biopestisida. Biopestisida pada konsentrasi tinggi (0,5%, 0,6, dan 0,7%) tidak berpengaruh pada abnormalitas embrio L. Rubiginosa, namun hanya berpengaruh pada keterlambatan penetasan (hatching). Data faktor abiotik menunjukkan adanya pengaruh terhadap kandungan oksigen terlarut (DO). Faktor abiotik suhu selama pengamatan meunjukkan suhu optimal perkembangan embrio Lymnaea rubiginosa dengan kisaran 24,23°C sampai 24,60°C. Kandungan DO menunjukkan penurunan dengan naiknya tingkat konsentrasi dengan kisaran rata-rata 1,957 mg/L sampai 5,34 mg/L. Derajat keasaman (pH) menunjukkan nilai asam dan konduktivitas menunjukkan peningkatan nilai dengan naiknya tingkat konsentrasi dengan kisaran rata-rata 383,58 μ/cm sampai 443,29 μ/cm.