Induksi Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) Tetraploid secara In Vitro dengan Kolkisin

Main Author: Kurniawan, AlfianDwi
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2015
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/154183/
Daftar Isi:
  • Penelitian ini bertujuan memperoleh metode regenerasi tunas bawang merah dan menginduksi plantlet bawang merah tetraploid dengan penambahan kolkisin secara in vitro. Induksi kalus dilakukan dengan eksplan meristem basal dikultur pada media MS yang mengandung 2,4- D (1, 2, 3 dan 4 mg/L), sedangkan regenerasi tunas dilakukan dengan cara eksplan kalus dikultur pada media kombinasi NAA 0,1mg/L dan kinetin (2, 3 dan 5 mg/L). Induksi tetraploid dilakukan dengan cara eksplan kalus dikultur pada media mengandung kolkisin konsentrasi 0, 15, 30, 60 dan 120 mg/L selama 2 dan 4 minggu. Kalus hasil perlakuan kolkisin diregenerasi untuk mendapat plantlet. Tingkat ploidi ditentukan dari pengamatan kromosom sel akar plantlet hasil regenerasi dari perlakuan kolkisin. Hasil penelitian menunjukkan pertumbuhan kalus yang berasal dari eksplan meristem basal dipengaruhi oleh penambahan ZPT 2,4-D pada media kultur. Peningkatan konsentrasi 2,4-D pada media kultur menurunkan berat basah kalus dan menyebabkan terjadi pencoklatan/browning pada eksplan meristem basal. Tunas muncul dari eksplan kalus yang dikultur pada media MS dengan penambahan kinetin yang dikombinasikan dengan NAA 0,1 mg/L. Peningkatan konsentrasi kinetin berpengaruh terhadap jumlah tunas yang terbentuk pada kalus. Penambahan kinetin 2 mg/L pada media mampu menginduksi tunas lebih banyak dibandingkan dengan penambahan kinetin pada konsentrasi yang lebih tinggi (3 dan 5mg/L). Kolkisin yang ditambahkan pada media mampu menginduksi poliploid pada sel kalus tetapi menghambat pertumbuhan kalus dan regenerasi tunas. Plantlet tetraploid sebanyak 20% diperoleh dari regenerasi kalus yang dikultur pada media dengan kolkisin 60 mg/L selama 2 minggu. Selain plantlet tetraploid juga diperoleh plantlet triploid dan mixoploid