Pengaruh Pengobatan Herbal Spray Berbasis Bioaktif dari Spirulina (Spirulina Sp.) terhadap Profil Protein Luka dan Histologi Pankreas Tikus (Rattus norvegicus) Terpapar Multiple Low Dose Streptozotoc

Main Author: Rahma, Kartika
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2014
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/153930/1/051400755.pdf
http://repository.ub.ac.id/153930/
Daftar Isi:
  • Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak Spirulina sp. dalam bentuk spray terhadap kadar glukosa darah, gambaran histologi jaringan pankreas, dan profil protein kulit luka tikus (Rattus norvegicus) yang terpapar Multiple Low Dose streptozotocin (MLD-STZ). Injeksi MLD-STZ dengan dosis 20 mg/kg BB tikus secara intraperitonial (i.p) yang dilakukan 5 kali menyebabkan tikus DM tipe 1 yang ditandai dengan rusaknya sel β pankreas dan diikuti hiperglikemia. Pada penelitian ini, tikus dibagi menjadi 3 kelompok yakni kontrol negatif (tanpa induksi STZ dan tanpa terapi), kontrol positif (diinduksi MLD-STZ dan tanpa terapi), dan kelompok terapi (diinduksi MLD-STZ dan terapi). Terapi yang diberikan berupa herbal spray berbasis bioaktif spirulina (Spirulina sp.) dengan dosis ± 200 μL tepat pada luka tikus sebanyak 3 kali sehari selama 2 minggu. Metode yang digunakan untuk analisis profil protein yakni metode SDS-PAGE dan gambaran histologi jaringan pankreas menggunakan metode pewarnaan Hematoksilin-Eosin (HE). Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa pasca terapi, glukosa darah tikus turun hingga 57% dari 346.4 ± 40.6 mg/dL menjadi 148.8 ± 34.3 mg/dL. Kondisi ini diikuti dengan adanya perbaikan lebar luka DM secara signifikan dari ±4,28 cm (hari ke-0) menjadi ±0,5 cm pada hari ke-14 pasca terapi. Perbedaan profil pita protein pada ketiga kelompok perlakuan yaitu munculnya pita protein baru dengan BM 93 kDa pada kulit luka DM yang tidak diterapi dan protein ini hilang pada saat setelah terapi. Korelasi positif juga ditunjukkan dari hasil gambaran histologi jaringan pankreas kelompok DM dengan berkurangnya sel β pankreas dan lebar rongga di islet Langerhans. Serta terjadi perbaikan gambar pankreas pada kelompok terapi.