Training Need Assessment (TNA) Berdasarkan SKKNI MSDM dan Kompetensi Spencer Pada Sub-departemen Personalia PT PINDAD (Persero) Turen

Main Author: Wahyuni, Irma Dwi
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/1539/1/IRMA%20DWI%20WAHYUNI.pdf
http://repository.ub.ac.id/1539/
Daftar Isi:
  • Suatu organisasi terdiri dari berbagai sumber daya didalamnya, sumber daya manusia (SDM) merupakan elemen yang paling penting. Usaha perusahaan untuk pemeliharaan kompetensi SDM dapat dilakukan dengan cara training. Menurut daftar pelatihan yang telah dilakukan di divisi munisi PT PINDAD, sub-departemen personalia tidak pernah mendapatkan kesempatan untuk melakukan training. Hasil wawancara bersama karyawan menunjukkan bahwa sebenarnya sub-departemen personalia membutuhkan training. Untuk mengetahui daftar kebutuhan training berdasarkan kebutuhan peningkatan kompetensi karyawan sub-departemen personalia maka perlu dilakukan pemetaan kompetensi dan proses training need assessment (TNA). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah training need assessment (TNA). TNA memiliki empat tahap dalam proses mengidentifikasi kebutuhan pelatihan karyawan. Tahap awal merupakan identifikasi kesenjangan atau gap. Dalam penelitian ini dilakukan penyusunan kamus kompetensi bagi setiap jabatan di sub-departemen personalia berdasarkan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) MSDM dan kompetensi Spencer, kemudian dilakukan pemetaan kompetensi dengan memberikan penilaian kompetensi individu (KI) dan kebutuhan kompetensi jabatan (KKJ) sehingga ditemukan nilai gap kompetensi diantara KI dan KKJ. Nilai gap tersebut digunakan untuk mengetahui kompetensi mana yang memerlukan peningkatan. Setelah kebutuhan kompetensi yang perlu ditingkatkan teridentifikasi kemudian dilakukan pengurutan prioritas berdasarkan tingkat kepentingan kompetensi (Kpt) dan gap kompetensi karyawan. Pengurutan dilakukan untuk mendapatkan pioritas karyawan yang memerlukan training untuk peningkatan kompetensi. Berdasarkan proses pemetaan kompetensi dan training need assessment (TNA), dihasilkan 12 daftar kebutuhan training berdasarkan kebutuhan peningkatan kompetensi pada kompetensi karyawan yang memiliki gap negatif. Pada setiap daftar training yang ada terdapat urutan karyawan yang harus diprioritaskan untuk mendapatkan training. Selain itu, rekomendasi trainer atau lembaga penyedia jasa program training diberikan untuk setiap kebutuhan training. Trainer menyediakan jasa program training dengan topik sesuai kebutuhan training karyawan sub-departemen personalia.