Uji Aktivitas Deksametason terhadap Imunitas Humoral Mencit Balb/C Model Atresia Bilier
Main Author: | Wardah, Churi |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2014
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/153843/1/Skripsi-Churi_Wardah-Bioligi-FMIPA-105090107111006.pdf http://repository.ub.ac.id/153843/ |
Daftar Isi:
- Prevalensi atresia blier 1:5.000-8.000 kelahiran hidup. Operasi Kasai merupakan pengobatan yang diandalkan hingga saat ini, tetapi kerusakan hati masih terus berlanjut. Deksametason (kortikosteroid) berkembang menjadi terapi yang umum digunakan dan diyakini dapat memperbaiki hasil klinis pada atresia bilier karena memiliki sifat imunosupresan, efek koleretik dan anti-inflamasi. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh pemberian deksametason terhadap jumlah absolut IgA, IgD, IgE, IgG, dan IgM pada mencit Balb/c model atresia bilier. Mencit model atresia bilier didapatkan dengan injeksi 20 μl PBS yang mengandung 106 pfu Rhesus Rotavirus (RRV) saat usia mencit <24 jam. Injeksi deksametason dosis 0,5 mg/Kg berat badan dilakukan pada hari ke-7 sampai hari ke-14, dan hari ke-14 sampai hari ke-21 setelah injeksi virus. Mencit selanjutnya dibedah dan diambil organ spleen untuk analisis flow cytometry. Percobaan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Data diuji dengan statistik non-parametrik uji Kruskal- Wallis, kemudian dilakukan uji lanjut Man-Whitney untuk mengetahui perbedaannya dengan program SPSS 16.0 for windows. Hasil analisis menunujukkan molekul imunoglobulin pada kedua terminasi menujukkan beda nyata (p<0,05). Imunoglobulin tersebut berperan dalam mengatasi infeksi Rotavirus. Perlakuan Deksametason menyebabkan jumlah populasi imunoglobulin di spleen menurun. IgE pada terminasi 1 dan IgM pada terminasi 2 tidak berbeda nyata (p>0.05) karena faktor usia.