Perbandingan Regresi Robust Penduga Least Trimmed Squares (Lts) Dan Penduga Mm Untuk Pendugaan Model Penilaian Aset Modal (Studi Kasus Saham Pt. Telekomunikasi Indonesia (Persero), Tbk.)

Main Author: Putri, DinaEka
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2014
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/153807/1/SKRIPSI.pdf
http://repository.ub.ac.id/153807/
Daftar Isi:
  • Metode Kuadrat Terkecil (MKT) merupakan metode pendugaan parameter regresi yang paling umum digunakan. MKT harus memenuhi asumsi regresi agar menghasilkan penduga bersifat Best Linear Unbiased Estimator (BLUE). Menurut teori Capital Asset Pricing Modal (CAPM), parameter risiko sitematik suatu saham dapat diduga menggunakan analisis regresi linier sederhana. Namun jenis data saham rentan terhadap pencilan, sehingga asumsi kenormalan galat tidak terpenuhi. Regresi robust merupakan metode pendugaan parameter yang dapat digunakan apabila galat tidak menyebar normal atau terdapat pencilan yang mempengaruhi model regresi. Peneliti ingin menduga parameter risiko sitematik saham PT. Telekomunikasi Indonesia (Persero), Tbk. di masa mendatang dengan teori CAPM, serta memilih regresi robust dengan penduga mana yang lebih baik berdasarkan kriteria Root Mean Square Error dan salah baku. Parameter risiko diduga dengan penduga Least Trimmed Square (LTS) dan penduga MM pada data saham harian TLKM periode 3, 6, 9, 12 dan 12 dengan jumlah pencilan berbeda. Hasil analisis dengan kedua metode pendugaan menunjukkan saham TLKM diprediksikan bergerak searah harga pasar dengan nilai risiko dan return harapan yang tinggi di masa mendatang. Berdasarkan kriteria Root Mean Square Error dan salah baku, penduga LTS lebih direkomendasikan daripada penduga MM pada teori CAPM.