Studi Aktivitas Deksametason Terhadap Profil Sel-Sel Imunokompeten pada Mencit Balb/c Model Atresia Bilier

Main Author: Khasanah, Qonitatul
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2014
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/153792/1/SKRIPSI_Qonitatul_Khasanah_%28105090113111005%29.pdf
http://repository.ub.ac.id/153792/
Daftar Isi:
  • Atresia bilier merupakan suatu penyakit yang menyebabkan penyumbatan sistem bilier (obstruksi) pada beberapa bulan pertama kehidupan bayi. Deksametason adalah glukokortikoid sintetik dengan aktivitas imunosupresan dan anti-inflamasi. Penelitian ini penting dilakukan untuk mengetahui apakah deksametason dapat memodulasi aktivitas imunokompeten pada mencit Balb/c model atresia bilier berdasarkan perubahan kuantitas molekul proinflamasi IFN-γ dan TNF- α serta sel CD4+, CD8+ dan CD62L+. Penelitian ini terdiri dari 2 (dua) tahap. Tahap 1 adalah prakondisi dimana saluran empedu bayi tikus dibuat fibrosis dengan induksi 20 μl phosphate buffered saline yang mengandung 1,5 x 106 fluorescence-forming units Rhesus Rotavirus (RRV) secara subkutan pada 24 jam pertama setelah kelahiran, kemudian tahap2 mencit tersebut diberi deksametason 0,5 mg/kgBB secara subkutan pada hari ke 7-14 dan 14-21 setelah induksi RRV. Efek terapi deksametason selanjutnya diteliti pada hari ke 14 dan 21 setelah induksi. Data dianalisis dengan uji Kruskal-Wallis (p<0,05) dan uji Mann-Whitney menggunakan SPSS 16 for Windows. Injeksi Rotavirus secara subkutan terbukti mampu menstimulasi produksi sel-sel imunokompeten terutama pada terminasi minggu ketiga. Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya peningkatan sel CD4, CD8, dan sitokin proinflamasi seperti IFN-γ dan TNF-α serta penurunan aktivitas sel CD62L. Deksametason terbukti mampu meregulasi aktivitas sel-sel imunokompeten. Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya penurunan jumlah sel CD4, CD8 dan sitokin proinflamasi seperti IFN-γ dan TNF-α serta peningkatan aktivitas sel CD62L terutama pada terminasi minggu ketiga. Peningkatan sel CD62L setelah pemberian deksametason diyakini mampu meningkatkan kemampuan adhesi L-selectin sehingga terbentuk sel T memori sentral (T central memory cells).