Perubahan Struktur Komunitas Makroinvertebrata Bentos Akibat Aktivitas Manusia Di Saluran Mata Air Sumber Awan Kecamatan Singosari Kabupaten Malang

Main Author: Mariantika, Lina
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2014
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/153788/1/Skripsi_Lina_Mariantika-FMIPA-Biologi-105090101111007.pdf
http://repository.ub.ac.id/153788/
Daftar Isi:
  • Evaluasi kualitas air berdasarkan parameter fisikokimia dan biologi perlu dilakukan untuk menjamin kelayakan fungsi air bagi makhluk hidup. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan struktur komunitas makroinvertebrata bentos dan kualitas air di saluran mata air Sumber Awan berdasarkan indeks biotik. Pengambilan sampel makroinvertebrata bentos dan pengukuran beberapa parameter fisikokimia air dilakukan pada tujuh titik di sepanjang saluran air termasuk titik mata air Sumber Awan. Makroinvertebrata bentos diambil dengan menggunakan jaring surber dan hand net sebanyak ±100 individu, lalu diidentifikasi, dicari struktur komunitas dan nilai indeks HBI, FBI, EPT, ASPT, dan diversitas. Kualitas fisikokimia air dicari rata-ratanya dan dibandingkan dengan standar baku. Hasil penelitian menunjukkan bahwa struktur komunitas makroinvertebrata bentos pada stasiun dua hingga lima didominasi oleh jenis yang intoleran terhadap pencemaran yakni Hydropsychidae dan Lepidostomatidae, stasiun satu dan enam didominasi oleh jenis fakultatif yakni Thiaridae, dan stasiun tujuh didominasi oleh cacing Oligochaeta dan Chironomidae yang toleran terhadap pencemaran. Berdasarkan nilai FBI, stasiun satu hingga enam digolongkan memiliki kualitas air sedang (nilai 5,16-5,57), sedangkan stasiun tujuh digolongkan memiliki kualitas air yang sangat buruk (nilai 7,63). Berdasarkan nilai HBI dan ASPT, stasiun satu hingga lima digolongkan memiliki kualitas air bagus/air bersih (nilai HBI 4,89-5,27 dan ASPT 7,45-6,27), stasiun enam digolongkan memiliki kualitas air sedang/tercemar sedang (nilai HBI 5,56 dan ASPT 6), dan stasiun tujuh digolongkan memiliki kualitas air buruk/tercemar berat (nilai HBI 7,60, dan ASPT 4). Berdasarkan struktur komunitas makroinvertebrata bentos dan skor beberapa indeks biotik kualitas air ditunjukkan bahwa semakin ke hilir telah terjadi gradasi penurunan kualitas air pada saluran air hingga ±800 m dari mata air Sumber Awan karena pencemaran bahan organik dari aktivitas manusia di sekitarnya yakni MCK, residu pertanian dan peternakan.