Pengaruh Variasi Temperatur Pengendapan Silika dan Penggantian Pelarut terhadap Aerogel Silika

Main Author: Nafikah, Fifi
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2013
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/153673/1/FIFI_NAFIKAH_%280910920010%29.pdf
http://repository.ub.ac.id/153673/
Daftar Isi:
  • Aerogel silika telah disintesis dengan bahan dasar lumpur Sidoarjo. Tujuan dari sintesis ini adalah untuk mengetahui pengaruh temperatur pengendapan dan penggantian pelarut terhadap aerogel silika. Sintesis aerogel silika dilakukan melalui beberapa tahapan yaitu ekstraksi, pembentukan gel dan aerogel. Gel silika direndam metanol selama 24 jam untuk penggantian pelarut dan dilanjutkan dengan merendam gel silika dalam agen sililasi (metanol:heksana:TMCS 1:1:1) selama 24 jam. Selanjunya gel dikeringkan pada temperatur 50 oC selama satu jam dan dilanjutkan dengan temperatur 200 oC selama satu jam. Pengendapan silika dilakukan pada temperatur yang berbeda yakni temperatur ruang dan 50 oC dan menghasilkan endapan yang transparan untuk pengendapan silika pada temperatur ruang dan endapan yang putih serta lembek untuk pengendapan pada temperatur 50 oC. Aerogel yang dihasilkan dari gel transparan terlihat lebih putih dan padat. Selain itu, perendaman gel dalam metanol pada temperatur yang berbeda yakni temperatur ruang dan 50 oC juga memberikan hasil yang berbeda terhadap sifat aerogel yang dihasilkan berdasarkan spektra IR-nya yakni aerogel yang direndam pada temperatur 50 oC lebih bersifat hidrofobik. Aerogel silika dikarakterisasi secara kualitatif menggunakan spektrofotometer infra merah dan uji hidrofobisitas. Secara umum, aerogel yang dihasilkan bersifat hidrofobik, buram, dan rapuh.