Sintesis Aerogel Silika dari Lumpur Lapindo dengan Penambahan Trimetilklorosilan (TMCS)
Main Author: | Zaemi, Haris |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2013
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/153548/1/Skripsi_Haris_Zaemi__0910920042_.pdf http://repository.ub.ac.id/153548/ |
Daftar Isi:
- Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari bagaimana cara sintesis aerogel silika dari lumpur Lapindo dengan metode pengeringan pada tekanan ambien. Fokus penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh rasio volume penambahan trimetilklorosilan (TMCS) sebagai agen pemodifikasi permukaan serta pengaruh pencucian heksana terhadap sifat fisik dan sifat kimia aerogel silika yang dihasilkan. Sintesis diawali dengan ekstraksi silika dari lumpur Lapindo yang sebelumnya telah dikalsinasi pada suhu 900 °C menggunakan NaOH 3M. Hasil yang diperoleh berupa hidrogel silika, selanjutnya dicetak dan dikeringkan hingga didapat gel silika yang padat. Gel tersebut selanjutnya direndam dalam metanol dan campuran pelarut heksana : TMCS : metanol dengan rasio volume 1:1:1 masing-masing selama 24 jam. Kemudian gel dikeringkan pada suhu kamar selama 24 jam, suhu 50 °C selama dua jam, dan suhu 120 °C selama satu jam. Karakterisasi aerogel dilakukan dengan melihat morfologi aerogel, menganalisa gugus fungsi, menguji hidrofobitas, dan menguji sifat kelarutan. Semakin banyak penambahan TMCS maka volume pori semakin besar sehingga aerogel semakin rapuh. Analisa gugus fungsi menggunakan spektrofotometer IR menunjukkan bahwa permukaan aerogel silika berhasil dimodifikasi yaitu ditunjukkan adanya puncak pada bilangan gelombang 848,62; 1379,01; dan 2962,46 cm-1 yang menunjukkan adanya vibrasi dari gugus Si-CH3. Rasio mol H2SiO3:TMCS yang menghasilkan sifat hidrofobitas pada aerogel adalah 1:0,826 dan 1:1,652.