Daftar Isi:
  • Telah dilakukan penelitian dengan metode PSDM pada data seismik refleksi 2D. Metode ini dipilih karena mampu mencitrakan struktur geologi kompleks yang mengakibatkan kecepatan gelombang lateral bervariasi. Metode ini membutuhkan kecepatan interval untuk memperoleh pencitraan yang sesuai. Pada umumnya, PSDM yang sering digunakan yaitu PSDM isotropi yang mengasumsikan bahwa medium bawah permukaan adalah medium isotropi. Pada kenyataanya medium isotropi jarang ditemukan di lapisan bumi sehingga perlu dilakukan pendekatan secara anisotropi. Karena medium anisotropi menyebabkan efek hockey stick pada data seismik. Jenis anisotropi yang digunakan adalah VTI (Vertical Transverse Isotropy). Secara teori parameter medium anisotropi disebut dengan parameter Thomsen yang terdiri dari delta (δ) dan epsilon (ε). Kedua parameter ini menjelaskan tentang non-hyperbolic moveout yang terjadi. Kecepatan interval anisotropi diperoleh dari transformasi kecepatan interval isotropi. Dengan mengasumsikan parameter delta bernilai nol, maka perlu dilakukan perbaikan parameter epsilon hingga gather yang berada di far-offset menjadi lurus. Hasil pencitraan dari PSDM anisotropi, maka penampang seismik yang dihasilkan akan lebih baik dan kontinu. Reflektor yang dihasilkan pun akan menjadi lebih tegas dan lebih terlihat, jika dibandingkan dengan hasil pada PSDM isotropi. Karena masalah pada far-offset dapat diselesaikan jika dibandingkan dengan PSDM isotropi yang hanya mengatasi gather di near-offset.