Metode Penggabungan Respon Komponen Utama Dan Jarak Hotelling Pada Analisis Additive Main Effect And Multiplicative Interaction (Ammi) Dengan Respon Berskala Campuran (Studi Kasus Pada Percobaan Mul

Main Author: Pasca, PaunfiaMeiditha
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2013
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/153458/1/Skripsi_RAHMANIA_TULUS_SETYA_PRATIWI_%280910920062%29.pdf
http://repository.ub.ac.id/153458/
Daftar Isi:
  • Analisis yang dapat diterapkan pada data percobaan multilokasi untuk mengkaji Interaksi Genotip dan Lokasi (IGL) adalah analisis AMMI (Additive Main Effect and Multiplicative Interaction). Analisis AMMI merupakan gabungan dari analisis ragam pada pengaruh utama dan analisis komponen utama pada pengaruh interaksi. Pada beberapa kasus pengkajian IGL pada analisis AMMI beberapa aspek perlu diperhatikan secara bersamaan aspek kuantitas dan kualitas. Dengan demikian analisis yang diterapkan akan melibatkan tipe skala pengukuran yang berbeda. Untuk menggabungkan respon tersebut digunakan metode penggabungan respon. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Komponen Utama Pertama (ISG1), Pembobotan Beberapa Komponen Utama (ISG2) dan Jarak Hotelling (ISG3). Penentukan metode yang paling baik didasarkan pada analisis procrustes. Data percobaan multilokasi yang digunakan adalah data sekunder dari tanaman ubi jalar yang diperoleh dari BALITKABI Malang. Penelitian dilakukan di enam lokasi dengan tiga ulangan dansepuluh varietas. Rancangan dasar yang diterapkan adalah RAK faktorial 2 faktor. Respon yang diukur adalah berat umbi (ton/ha), panjang umbi (cm), diameter umbi (cm) dan tingkat serangan hama (sangat peka – sangat tahan). Berdasarkan hasil analisis diperoleh model AMMI3 pada berat umbi (ton/ha) dan AMMI2 untuk panjang dan diameter umbi (cm). Untuk ketiga ISG diperoleh model AMMI2. Berdasarkan Biplot AMMI2 varietas yang dikategorikan sebagai varietas stabil adalah varietas Papua Pattipi untuk ketiga ISG. Lokasi Karanganyar spesifik bagi varietas Sari, Lokal dan Sukuh. Lokasi Bukit Tinggi spesifik bagi varietas Cangkuang dan Kidal. Lokasi Gondang spesifik bagi varietas Papua Solossa, Sawentar dan Jago. Lokasi Blitar spesifik bagi varietas Jago, Beniazuma dan Lokal. Lokasi Malang spesifik bagi varietas Sawentar. Lokasi Mojokerto spesifik bagi varietas Papua Solossa, Sawentar dan Sukuh. Berdasarkan analisis procrustes, metode penggabungan respon yang paling baik untuk respon berskala campuran adalah Pembobotan Berdasarkan Beberapa Komponen Utama Pertama (ISG2).