Pengaruh Strain Ayam dan Berat Telur terhadap Kematian Embrio pada Ayam Petelur (G. gallus domesticus)

Main Author: Ratnaningsih, Indrajayanti
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2013
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/153052/1/SKRIPSI.pdf
http://repository.ub.ac.id/153052/
Daftar Isi:
  • Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh strain ayam dan berat telur terhadap kematian embrio pada ayam petelur (G. gallus domesticus). Telur yang digunakan dalam penelitian ini adalah telur ayam yang diperoleh dari peternakan PT. Charoen pokphand Jaya Farm Kecamatan Gempol, Kabupaten Pasuruan-Jawa Timur. Tahap pertama yang dilakukan adalah mempersiapkan telur tetas yang akan diamati, persiapan tersebut meliputi: (1) memilih telur dari induk yang berumur 20-30 minggu; (2) memilih telur berdasarkan strain ayam, yaitu strain isa dan strain lohmann; (3) memiliki berat telur 52-59 gram (A2) dan > 60 gram (A3); (4) keadaan telur licin, bersih, dan tidak retak. Penetasan dilakukan selama 21 hari dengan menggunakan mesin tetas. Setelah 21 hari, kemudian dilakukan pull chick atau panen DOC (Day Old Chicken). Telur yang mengalami kematian embrio dihitung jumlahnya dari masing-masing perlakuan, kemudian dari masing-masing perlakuan tersebut diambil 30 sampel yang akan dibreakout atau pemecahan telur untuk mengetahui waktu dari kematian embrio. Data yang diperoleh dianalisa dengan menggunakan uji chi square (α=0,05) menggunakan SPSS 16 for windows. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa perbedaan strain ayam dan berat telur memengaruhi jumlah kematian embrio, namun tidak memengaruhi waktu kematian embrio. ISA-A3 memiliki persentase kematian embrio yang paling tinggi yakni sebanyak 6 %, dan kematian embrio banyak terjadi di minggu ketiga masa inkubasi.