Perbandingan Metode Interpolasi Spasial Universal Kriging Dan Trend Surface Analysis Pada Kasus Daerah Aliran Sungai (Das) Ngasinan

Main Author: Nastiti,VinnaRahmayantiSetyaning
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2012
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/152957/1/051201369.pdf
http://repository.ub.ac.id/152957/
Daftar Isi:
  • Ekosistem daerah aliran sungai (DAS) diklasifikasikan menjadi tiga yaitu daerah hulu, tengah, dan hilir. DAS Ngasinan terletak di tiga Kabupaten yaitu Trenggalek, Tulungagung, dan Ponorogo. DAS Ngasinan merupakan salah satu kawasan yang mengalami penurunan fungsi (degradasi) akibat kegiatan pertanian yang dilakukan di sekitar DAS. Efek jangka pendek yang terjadi jika DAS mengalami degradasi adalah terjadinya erosi. Erosi terjadi di daerah yang memiliki faktor kemiringan lereng yang curam. Penelitian ini berfungsi untuk mendapatkan gambaran tentang faktor kemiringan lereng di DAS Ngasinan sehingga dapat memprediksi kemungkinan erosi yang terjadi pada titik-titik yang tidak teridentifikasi sebelumnya. Metode yang dapat digunakan dalam memprediksi faktor kemiringan lereng di DAS Ngasinan adalah metode interpolasi spasial Universal Kriging dan Trend Surface Analysis . Universal Kriging adalah metode interpolasi spasial yang mengatasi adanya kecenderungan tertentu pada data, sedangkan Trend Surface Analysis adalah metode analisis kecenderungan permukaan yang memisahkan setiap pengamatan pada pebuah spasial terdistribusi menjadi dua komponen yaitu trend regional dalam data ( trend surface ) hasil analisis dan komponen terkait dengan efek murni lokal (residual). Metode Trend Surface menggunakan model regresi polinomial pada analisisnya. Model yang dihasilkan oleh Universal Kriging yang terbaik menggunakan model gaussian ordo pertama dengan nilai RMSE sebesar 96.3604, sedangkan model Trend Surface Analysis menggunakan model linier antara faktor kemiringan lereng dan lokasi dengan persamaan = 114938.206 - 0.009 X - 0.012 Y . Nilai RMSE pada Trend Surface Analysis sebesar 144.0054092. Dari hasil analisis dapat diketahui bahwa metode Universal Kriging lebih baik dalam menginterpolasi factor kemiringan lereng di DAS Ngasinan. Zˆ