Studi Pengaruh Kadar Mg, Na, dan K Pada Bahan Baku Terhadap Karakter Keramik Yang Dibuat Dari Lumpur Lapindo

Main Author: Satria, Rendy
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2011
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/152914/1/051100628.pdf
http://repository.ub.ac.id/152914/
Daftar Isi:
  • Lumpur Lapindo memiliki komposisi Al2O3 yang tinggi (18,27%) sehingga berpotensi digunakan sebagai bahan baku keramik selain dari bauksit. Namun lumpur Lapindo juga terdapat senyawa garam-garam (Mg2+, Na+, dan K+) yang mempengaruhi kualitas keramik yaitu kerapuhannya. Tujuan dari penelitian adalah mengetahui kadar komposisi dari lumpur Lapindo, menentukan kondisi optimum ekstraksi senyawa garam-garam pada komponen lumpur Lapindo yang meliputi lama pengocokan, jumlah pelarut yang ditambahkan, dan menentukan karakter keramik dari lumpur Lapindo antara keramik A (tanpa pengurangan senyawa garamgaram) dengan keramik B (dengan pengurangan senyawa garamgaram) yang meliputi uji densitas, uji kekerasan keramik, uji kekerasan mineral (skala Mosh) dan uji ketahanan terhadap larutan asam dan basa. Didapatkan komposisi lumpur Lapindo yaitu Na2O sebesar 2,85%, MgO sebesar 1,95%, K2O sebesar 35,48%, Al2O3 sebesar 10,48%, SiO2 sebesar 72,5%. Didapatkan jumlah pelarut optimum yang ditambahkan sebanyak 6 kali penambahan dalam 5 mL akuades dan lama waktu pengocokan yang optimum sebesar 30 menit. Hasil penentuan karakter keramik didapatkan keramik A memiliki densitas sebesar 2,562 g/cm3 dan kekerasan keramik sebesar 4 kali perlakuan pada beban 100 g hingga pecah. Keramik B memiliki densitas sebesar 3,267 g/cm3 dan kekerasan keramik sebesar 8 kali perlakuan hingga pecah. Keramik A dan B memiliki kekerasan mineral yang sama yaitu 3-4 pada skala Mosh serta tahan terhadap larutan asam-basa. Oleh karena itu keramik B memiliki karakterisasi yang lebih baik dibandingkan keramik A.