Pengaruh Jenis Pengemban Pada Kultur Trichoderma viride Terhadap Aktivitas Enzim Selulase
Main Author: | Hastutik, DianAnggraeni |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2011
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/152831/1/051105342.pdf http://repository.ub.ac.id/152831/ |
Daftar Isi:
- Selulase merupakan enzim ekstraseluler, bersifat induktif, dan termasuk dalam golongan enzim hidrolase yang memiliki kemampuan untuk memutus ikatan glikosida pada selulosa menjadi glukosa. Selulase termasuk sistem multienzim yang terdiri dari beberapa komponen, yaitu endo 1,4-glukanase, ekso 1,4-glukanase, dan glukosidase. Selulase merupakan molekul yang tidak stabil terhadap perubahan temperatur. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan aktivitas enzim selulase dalam pengemban tepung jerami padi, tepung kayu, dan tepung klobot jagung serta menentukan kestabilan enzim selulase dalam variasi pengemban pada temperatur dan waktu penyimpanan. Selulase diisolasi dari Trichoderma viride. Inokulum dicampurkan pada masing-masing pengemban dengan perbandingan 25 mL inokulum dan 25 gram pengemban, kemudian campuran tersebut dikeringkan dalam oven vakum. Campuran inokulum dan pengemban disimpan selama 5 minggu pada temperatur penyimpanan (0, 4 dan 30)oC. Aktivitas selulase ditentukan berdasarkan banyaknya glukosa yang dihasilkan per menit per gram enzim berpengemban. Glukosa diukur secara spektrofotometri menggunakan pereaksi Somogyi-Nelson. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas selulase dalam pengemban tepung jerami padi, tepung kayu, dan tepung klobot jagung berturut-turut sebesar 0,0167 Unit, 0,0156 Unit, dan 0,0137 Unit. Kestabilan aktivitas enzim selulase dalam pengemban tepung jerami padi bertahan hingga 4 minggu, dalam tepung kayu dan tepung klobot jagung hingga 3 minggu, pada temperatur penyimpanan 0 oC dan 4 oC dengan nilai aktivitas enzim yang masih tersisa sebesar 90% dari nilai aktivitas awalnya.