Pengaruh Jenis Pengemban Pada Kultur Streptococcus thermophilus Terhadap Aktivitas Enzim Protease
Main Author: | Amalia, Rizky |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2011
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/152828/1/051105339.pdf http://repository.ub.ac.id/152828/ |
Daftar Isi:
- Protease merupakan enzim ekstraseluler, bersifat induktif, dan dihasilkan dari bakteri Streptococcus thermophilus. Protease merupakan molekul yang tidak stabil terhadap perubahan suhu sehingga perlu dibuat suatu kultur dalam pengemban yang berbeda dan diteliti kestabilan enzim tersebut. Pengemban yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah bekatul, tepung beras merah, dan tepung beras coklat. Selanjutnya dibuat inokulum dan dicampurkan pada masing-masing pengemban dengan komposisi 25 mL inokulum dan 25 g pengemban, kemudian campuran tersebut dikeringkan dalam oven vakum. Campuran inokulum dan pengemban disimpan selama 5 minggu pada suhu penyimpanan (0, 4 dan 30)oC. Aktivitas protease ditentukan berdasarkan banyaknya tirosin yang dihasilkan per menit per mL enzim. Penentuan aktivitas protease dilakukan dengan kasein sebagai substrat protease dan TCA untuk memisahkan produk yang terbentuk dengan subtrat yang tidak terhidrolisis, campuran larutan disentrifuse dan supernatan yang diperoleh diukur kadar tirosinnya secara spektrofotometri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas protease dalam pengemban bekatul, tepung beras merah, dan tepung beras coklat berturut-turut sebesar 0,0428 Unit, 0,0386 Unit dan 0,0353 Unit. Kestabilan aktivitas enzim protease dalam ketiga pengemban dapat bertahan hingga 3 minggu pada suhu penyimpanan 0oC dan 4oC dengan nilai aktivitas enzim yang masih tersisa sebesar 90% dari nilai aktivitas awalnya.